Selasa 12 May 2020 03:49 WIB

Gugus Tugas: Pasien Sembuh Covid-19 di Bali Total 210 Orang

Sementara total pasien positif Covid-19 di Bali saat ini 314 orang.

Petugas memeriksa suhu tubuh pengendara yang memasuki wilayah Kota Denpasar, di Pos Pengamanan dan Penyekatan Uma Anyar, Denpasar, Bali, Senin (11/5/2020). Pemkot Denpasar terus melakukan persiapan, sosialisasi dan mulai memperketat pintu masuk wilayah Kota Denpasar menjelang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di wilayah tersebut pada pertengahan bulan Mei 2020 sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas memeriksa suhu tubuh pengendara yang memasuki wilayah Kota Denpasar, di Pos Pengamanan dan Penyekatan Uma Anyar, Denpasar, Bali, Senin (11/5/2020). Pemkot Denpasar terus melakukan persiapan, sosialisasi dan mulai memperketat pintu masuk wilayah Kota Denpasar menjelang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di wilayah tersebut pada pertengahan bulan Mei 2020 sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat secara kumulatif jumlah pasien positif Covid-19 di provinsi setempat yang sembuh hingga Senin (11/5) sebanyak 210 orang. Angka itu berarti 66,87 persen dari jumlah total kasus.

"Hari ini, bertambah enam orang sembuh, empat orang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan dua orang lagi non-PMI," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam keterangan persnya, di Denpasar, Senin.

Baca Juga

Selain dilaporkan ada tambahan enam pasien yang sembuh, menurut dia, juga ada tambahan tiga kasus positif Covid-19 pada Senin (11/5) sebanyak tiga orang. Yakni, dua orang Pekerja Migran Indonesia dan satu orang terinfeksi karena transmisi lokal.

"Dengan demikian, secara kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 di Bali sebanyak 314 orang," ucap Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

Sedangkan jumlah pasien yang meninggal masih tetap empat orang, yakni dua WNA dan dua WNI. Pihaknya berharap ke depan tidak ada lagi pasien positif Covid-19 yang sampai meninggal di Bali.

Dewa Indra menambahkan, untuk jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) hingga saat ini ada 100 orang yang dirawat di 10 rumah sakit dan dikarantina di dua tempat yang dikelola Pemprov Bali. Meskipun jumlah kasus positif Covid-19 di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case atau kasus karena ada riwayat perjalanan ke luar negeri terutama oleh para Pekerja Migran Indonesia, Dewa Indra pun menyoroti terus adanya penambahan untuk kasus transmisi lokal, yang secara kumulatif kini menjadi 119 orang.

"Ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," ucapnya.

Mengingat transmisi lokal Covid-19 memperlihatkan kecenderungan meningkat Dewa Indra meminta seluruh masyarakat Bali, baik itu para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement