Senin 11 May 2020 22:22 WIB

Penyusunan Kitab Sirah Nabawi dari Masa ke Masa

Banyak kitab Sirah Nabawi sejak abad pertama hijriah hingga era modern kini

Rep: Imas Damayanti/ Red: Hasanul Rizqa
Kisah kehidupan Rasulullah SAW termaktub dalam sirah nabawi (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Kisah kehidupan Rasulullah SAW termaktub dalam sirah nabawi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian umat Islam pasti tak asing dengan kitab-kitab sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW (Sirah Nabawi). Sebab, inilah salah satu bacaan pokok agar Muslimin dapat mengenal lebih dekat sosok Rasulullah SAW.

Di sepanjang sejarah, penyusunan kitab Sirah Nabawi mengalami perkembangan atas kontribusi ulama di masanya. Dalam buku Yang Tersembunyi dari Sirah Nabi karya Musthafa As-Siba’i dijelaskan, sebagian sirah nabawiyah terpisah-pisah dalam karya khusus.

Baca Juga

Misalnya, kitab Dala’il An-Nubuwwah karya Al-Ashbani, Asy-Syama’il Al-Muhammadiyah karya Imam At-Tirmidzi, Zad Al-Ma’ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, serta Asy-Syifa karangan Al-Qadhi Iyadh.

Tak hanya itu, terdapat juga Al-Mawahib Al-Laduniyyah karya Al-Qasthalani. Kitab ini disyarahi oleh Az-Zarqani dalam uraian sepanjan delapan jilid.

Para ulama senantiasa menyusun sirah nabawiyah degan gaya cerita yang dapat diterima masyarakat di setiap zamannya.

Di antara kitab yang paling terkenal yang dikarang pada masa sekarang adalah Nur Al-Yaqin fi Sirah Sayyid Al-Mursalin karya Syekh Muhammad Al-Khudari. Kitab ini diterima dengan baik dan kitab beliau kerap menjadi rujukan para santri dan ulama-ulama pondok pesantren di sebagian besar dunia Islam.

Khazanah keilmuan Islam dalam mengembangkan penyusunan kitab-kitab sirah nabawi merupakan buah pikir para ulama yang kapasitas diri maupun keilmuannya sangat kredibel. Sehingga, kitab-kitab sirah nabawiyah yang beredar saat ini akurasinya bisa dipastikan dapat dipercaya. Sebab, rujukan para ulama kerap mengacu pada hadis dan juga teks-teks Alquran.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement