Selasa 12 May 2020 12:13 WIB

Atasi Turunnya Pemasukan Pengojek, Akses Jalan akan Dibuka

Ada pemberian waktu operasional yaitu sejak pukul 06:00 hingga 15:00.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Penutupan jalan terkait pandemi corona (ilusrasi)
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Penutupan jalan terkait pandemi corona (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LANNY JAYA - Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua akan membuka akses bagi pengojek untuk melakukan aktivitas. Ini sebagai tindak lanjut atas keluhan mereka selama penutupan akses jalan kurang lebih dua bulan.

Pelaksana Tugas Sekda Lanny Jaya Leteren Yigibalom di Tiom, Ibu Kota Kabupaten Lanny Jaya, mengatakan, pengojek mengeluhkan penurunan pendapatan mereka selama penutupan akses jalan. "Setelah berkoordinasi dengan instansi terkait, kami dari pemda akan memberikan kebijakan kepada komunitas ojek di wilayah Tiom untuk beroperasi kembali," katanya melalui rilis yang diterima di Wamena, Selasa (12/5).

Kebijakan pemerintah itu diikuti dengan pemberian waktu operasional yaitu sejak pukul 06:00 hingga 15:00 WIT, serta instruksi untuk selalu menggunakan masker dan memperhatikan faktor keamanan diri maupun penumpang.

"Untuk menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat, kami dari Pemkab Lanny Jaya juga akan memberikan bantuan sebesar Rp600 ribu kepada masyarakat, salah satunya yang berprofesi sebagai tukang ojek. Saya berharap dengan adanya bantuan ini dapat digunakan sebaik baiknya untuk memenuhi kebutuhan sahari-hari," katanya.

Kabag Ren Polres Lanny Jaya AKP Suparman mengatakan kebijakan operasional itu berlaku bagi seluruh pengojek.

"Tidak ada pengecualian operasional baik untuk ojek orang asli daerah maupun pendatang semuanya bisa beraktivitas kembali," katanya.

Ia mengatakan TNI-Polri selalu siap mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan daerah itu lebih baik lagi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَمَّا رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ وَاَلْقَى الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ ابْنَ اُمَّ اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”

(QS. Al-A'raf ayat 150)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement