REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan lalu, publik dibuat heboh dengan kabar 91 juta akun Tokopedia bocor dan beredar di dunia maya. Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Henri Subiakto memandang di masa pandemi ini juga merupakan tantangan di bidang komunikasi.
Salah satu tantangannya adalah kejahatan siber yang meningkat saat aktivitas daring juga meningkat. Menurut Henri, isu covid-19 saat ini telah melahiran budaya baru, diikuti dengan banyak orang bekerja dari rumah maupun dari mana saja ke depannya.
Untuk itu, perusahaan dan masyarakat harus memastikan memiliki kesadaran terhadap keamanan siber. "Kami berharap, perusahaan-perusahaan meng ambil sebanyak mungkin langkah pencegahan untuk melindungi bisnis mereka dari serangan siber yang berbahaya dan merugikan," kata Henri, belum lama ini.
Berkaca dari kejadian ini, Henri melanjutkan, risiko peretasan juga bisa dialami para perusahaan rintisan lainnya. Bahkan, perusahaan rintisan dari luar negeri pun memiliki risiko yang sama.
Menurutnya, Tokopedia telah memiliki sistem pengamanan yang berlapis-lapis. Ia mengibaratkan, satu kunci diambil maka masih ada gembok dan kunci di lapisan selanjutnya. Kalaupun bisa diambil, data hanya akan berisi nama, nomor telepon, atau surel.
"Artinya, apa yang diketahui hanya data-data yang sifatnya data-data atas nama ke pendudukan, tetapi itu pun dianggap sebenarnya menggunakan data itu tidak mudah, tidak bisa digunakan untuk yang lebih mendalam mengenai perilaku belanja atau terkait dengan keuangannya, tidak bisa masuk ke sana," katanya.
Peristiwa peretasan yang terjadi di Tokopedia mungkin membuat konsumen khawatir untuk berbelanja di marketplace. Terutama, yang menggunakan kartu kredit, debit, dan dompet digital.
"Transaksi bisa dilakukan seperti biasa, namun memang minimal ganti password dan buatlah password setiap platform berbeda," ujar Chairman Lembaga Riset Siber Indonesa Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha.
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk bertransaksi aman di internet adalah sebagai berikut. Pertama, amankan akun dengan mengganti kata sandi secara rutin. Jangan menggunakan kartu debit atau kredit secara langsung.
Kedua, penggunaan dompet digital bisa jadi alternatif untuk berbelanja di dunia maya. Ketiga, aktifkan verifikasi dua langkah atau two-factor authentication (2FA). Hindari menggunakan Wi-Fi publik. Keempat, pasanglah antivirus yang terbaharui untuk berjaga-jaga jika terdapat malware yang mungkin mengancam kita.