REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Jatim, dr Dodo Anondo memastikan, pihaknya terus mengupayakan agar seluruh pasien Covid-19 mendapat layanan rumah sakit. Termasuk di Kota Surabaya, dimana rumah sakit rujukan Covid-19 telah melebihi kapasitas atau overload.
"Persi tetap mengusahakan supaya tidak ada masyarakat yang tidak dapat layanan rumah sakit. Termasuk di Surabaya walaupun rumah sakit rujukan sudah overload," kata Dodo saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (12/5).
Menurut Dodo, masyarakat juga bisa ikut terlibat untuk membantu agar rumah sakit rujukan Covid-19 tidak melebihi kapasitas. Caranya dengan mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19. Sehingga, makin sedikit masyarakat yang memerlukan perawatan, maka beban rumah sakit akan semakin ringan.
"Yang bisa memutuskan penularan itu masyarakat sendiri. Dengan mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19 dengan tetap di rumah selama tidak ada kepentingan mendesak, jaga jarak, rajin cuci tangan, mengenakan masker, dan sebagainya," kata Dodo.
Terkait klaim Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menyebutkan, 50 persen pasien Covid-19 di rumah sakit di Surabaya adalah warga luar daerah, Dodo belum bisa memastikannya. Dodo mengaku, pihaknya masih mengumpulkan data pasien yang ada di rumah sakit di Surabaya, khususnya pasien Covid-19.
"Ini dalam proses apakah benar seperti itu. Kita masih cek. Saya belum berani jawab karena masih kita koordinasikan," kata Dodo
Dodo pun mengaku mendapat informasi terkait upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya, agar seluruh warganya yang terpapar Covid-19, mendapat penanganan rumah sakit. Dimana Pemkot Surabaya menurutnya bekerja sama dengan salah satu rumah sakit di Kota Pahlawan.
Dodo mengatakan, baik Persi Jatim, maupun IDI Surabaya mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya tersebut. Menurutnya itu merupakan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan warganya dari penularan Covid-19. "Kami sangat mendukung ketika Pemkot kontrak kerja sama dengan rumah sakit agar masyarakat Surabaya mendapat layanan," tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika