REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Puluhan juru parkir dan ojek online (ojol) menjalani pemeriksaan rapid test Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) massal di Puskesmas Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. "Rapid test ini kepada para jukir yang dikoordinir PD Parkir," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Makassar, M Iqbal Suhaeb, di Puskesmas Tamalate, Selasa (12/5).
Gugus tugas berharap juru parkir secara inisiatif mendatangi puskemas yang berdekatan dengan tempat kerjanya dan ikut diambil sampel darahnya untuk di tes corona. "Kita berharap jukir-jukir ini bisa mendatangi pusksemas terdekat dari tempat kerjanya. Ini supaya lebih mudah (akses rapid test). Kita sudah standby-kan ini puskesmas," ujar Iqbal.
Mantan kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel itu mengatakan, upaya rapid test ini sebagai bagian dari penanganan dan pengendalian penyebaran Covid-19. Selain itu, tujuannya memutus mata rantai penularannya di masyarakat.
Untuk pemeriksaan bagi juru parkir dan ojol, menurut dia, telah disiapkan 14 puskesmas dari total yang ada di Makassar sebanyak 47 unit puskesmas. Langkah ini dilakukan untuk menjangkau sebaran pemeriksaan.
Sementara itu, jumlah total alat rapid test untuk pengambilan sampel pedagang pasar dan juru parkir serta ojol disiapkan sebanyak 20 ribu yang diperoleh dari Pemprov Sulsel sebagai bantuan dari PT Vale.
Pelaksanaan rapid test massal tersebut akan dilaksanakan selama empat hari mulai 12-15 Mei 2020. Khusus untuk pemeriksaan para jukir, PD Parkir Kota Makassar bekerja sama dengan puskesmas yang sudah ditunjuk.
Data sementara menunjukkan juru parkir sebanyak 2.068 orang serta ojol sebanyak 10 ribu. Juru parkir cukup membawa identitas dan surat panggilan yang dikeluarkan PD Parkir untuk ditunjukkan kepada petugas medis di puskesmas. Begitu pun dengan ojol.
Selain rapid test massal juru parkir dan ojol, tim gugus tugas Covid-19 juga melaksanakan rapid test di empat pasar tradisional. Dari pantauan di pasar Pa'baeng-baeng, beberapa pedagang yang sudah menjalani rapid test menunjukkan hasil reaktif.
Sampai saat ini data dan jumlah orang yang sudah dites, baik di pasar maupun juru parkir dan ojol, belum dikeluarkan Dinas Kesehatan setempat.