Selasa 12 May 2020 14:24 WIB

Liga Primer Faroe Jadi yang Pertama di Eropa Lanjutkan Musim

Saat kedua tim bermain, tidak lebih dari 50 orang yang diizinkan masuk ke stadion.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi pertandingan sepak bola. Liga Primer Kepulauan Faroe menjadi liga domestik Eropa pertama yang kembali melanjutkan musim kompetisi pasca-penangguhan akibat pandemi virus corona.
Foto: EPA/MORELL
Ilustrasi pertandingan sepak bola. Liga Primer Kepulauan Faroe menjadi liga domestik Eropa pertama yang kembali melanjutkan musim kompetisi pasca-penangguhan akibat pandemi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Primer Kepulauan Faroe menjadi liga domestik Eropa pertama yang kembali melanjutkan musim kompetisi pasca-penangguhan akibat pandemi virus corona. Kompetisi di negara mini yang merupakan teritori otonomi Kerajaan Denmark itu dimulai pada akhir pekan ini, Sabtu (9/5), dengan laga antara KI Klaksvik dan B36 Torshavn.

The Guardian pada Selasa (11/5) melaporkan perbedaan signifikan ketika kompetisi digelar tertutup. Pada laga tersebut Torshavn menang 2-0 atas Klaksvik.

Saat kedua tim bermain, tidak lebih dari 50 orang yang diizinkan masuk ke stadion termasuk 22 pemain di lapangan. Sehingga, tidak ada seorang penonton pun yang hadir untuk mendukung klub.

Namun, pemain lupa tentang jaga jarak fisik ketika sundulan Sebastian Pingel memecah kebuntuan pada menit kedelapan permainan. Para pemain berpelukan seperti yang dilakukan pada hari-hari sebelum virus corona. Kemudian, Meinhard Olsen menambahkan satu angka di menit terakhir.

"Itu aneh. Saya tidak tahu harus lari ke mana. Pertama saya berangkat ke sudut bendera tetapi tiba-tiba saya ingat bahwa tidak ada penggemar jadi saya hanya meraung sekeras yang saya bisa," kata Pingel dikutip dari the Guardian, Selasa (12/5).

Selain itu, permainan yang digelar secara tertutup juga menimbulkan keheningan luar biasa di lapangan. Pemirsa di rumah bisa mendengar hal-hal yang biasanya tertutup oleh riuh penonton, seperti ketika pemain KI, Deni Pavlovic terpukul di wajahnya oleh siku Michal Przybylski dan kemudian pemain yang jatuh itu mengerang di tanah.

Bahkan setiap kata yang diucapkan oleh pelatih KI dan Torshavn, Mikkjal Thomassen dan Jakup a Borg, juga terdengar. "Tentu saja Anda dapat mendengar pelatih dengan keras dan jelas, tetapi saat pertandingan berlangsung Anda berada di zona dan hanya memainkan permainan. Anda lupa tentang lingkungan," kata kapten KI, Joannes Bjartalid.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement