REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemunduran Olimpiade 2020 setahun ke depan membuat Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian mengatur ulang program untuk ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Mengingat Greysia tak lagi muda dengan usianya saat ini sudah 33 tahun mesti bisa menjaga kondisi dan staminanya hingga event akbar tersebut.
"Sudah menjadi risiko dengan ditundanya olimpiade, ada PR untuk menjaga performa Greysia di tahun depan. Saya sudah mempersiapkan program khusus untuk Greysia, dibantu dari tim strength and conditioning, tim nutrisi dan dokter PBSI," ungkap Eng dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (13/5).
Pada masa karantina tertutup di tengah wabah Covid-19, tim pelatnas tidak bisa menjalankan latihan seperti biasa. Eng memanfaatkan momen ini untuk fokus ke rehabilitasi cedera yang dialami para atletnya.
"Nanti di awal Juli baru akan masuk ke sesi penguatan otot-otot pendukung supaya tidak terjadi cedera lagi," lanjut peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.
Meski punya tantangan menjaga kondisi Greysia untuk setahun ke depan, Eng mengatakan bahwa penundaan olimpiade juga berdampak positif bagi Apriyani yang merupakan pemain muda. Dua hal utama yang menjadi fokus Eng pada pasangan juara Daihatsu Indonesia Masters 2020 ini adalah peningkatan power dan skills.
"Situasi seperti ini ada plus-minusnya. Minusnya adalah saya harus lebih hati-hati dengan penjagaan kondisi fisik Greysia, tapi positifnya, saya bisa dapat waktu lebih untuk mengasah kematangan Apri," pungkasnya.