Kamis 14 May 2020 00:16 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Sulbar Kini Menjadi 73 Kasus.

Ada enam penambahan kasus positif Covid-19 di Sulbar.

Petugas berdiri di belakang kawat berduri yang dipasang di depan ruangan isolasi covid-19 RSUD Sulbar, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (14/4/2020). Pagar kawat berduri yang dipasang membentang di depan ruang isolasi covid-19 RSUD Sulbar tersebut bertujuan menghindari pasien isolasi kabur dan untuk pembatasan pengunjung masuk.
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Petugas berdiri di belakang kawat berduri yang dipasang di depan ruangan isolasi covid-19 RSUD Sulbar, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (14/4/2020). Pagar kawat berduri yang dipasang membentang di depan ruang isolasi covid-19 RSUD Sulbar tersebut bertujuan menghindari pasien isolasi kabur dan untuk pembatasan pengunjung masuk.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Positif Covid-19 di Provinsi Sulawesi Barat, pada Rabu (13/5) mengalami penambahan enam kasus. Sehingga total positif Covid-19 di daerah itu menjadi 73 kasus, kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulbar Safaruddin Sanusi.

"Hari ini (Rabu) kami kembali menerima laporan hasil pemeriksaan laboratorium Covid-19 dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar Sulawesi Selatan, yaitu ada enam penambahan kasus positif Covid-19 di Sulbar," katanya.

Baca Juga

Penambahan enam kasus positif Covid-19 itu kata Safaruddin, yakni satu dari Kabupaten Pasangkayu dan lima kasus dari Polewali Mandar. Pada kesempatan itu, Safaruddin juga mengkoreksi kasus Covid-19 yang sebelumnya terkonfirmasi sebagai kasus positif Covid-19 Sulbar menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) Provinsi Sulawesi Selatan.

"Kasus 63, yakni tuan SYD (33) asal Kabupaten Mamasa yang kami umumkan pada Selasa (12/5), sebagai kasus terkonfirmasi Sulbar dipindahkan status sebagai status pelaporan ke Sulsel dengan alasan domisili dan KTP yang bersangkutan di Pare-pare dan saat ini SYD tercatat dengan status PDP Provinsi Sulsel," terang Safaruddin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement