Kamis 14 May 2020 17:45 WIB

Gangguan Komunikasi Hambat Penanganan Banjir di Aceh Tengah

Akses komunikasi melalui jaringan internet memang kerap terganggu di Aceh Tengah

Red: Agung Sasongko
Warga melihat material kayu dan lumpur akibat banjir bandang di Desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Aceh, Kamis (14/5/2020). Data sementara dari Pemerintah Kabupaten Aceh tengah menyebutkan banjir bandang yang terjadi rabu (13/5) sore  telah merusak 57 unit rumah di dua desa serta puluhan warga mengungsi
Foto: ANTARA FOTO/Kurnia Muhadi
Warga melihat material kayu dan lumpur akibat banjir bandang di Desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Aceh, Kamis (14/5/2020). Data sementara dari Pemerintah Kabupaten Aceh tengah menyebutkan banjir bandang yang terjadi rabu (13/5) sore telah merusak 57 unit rumah di dua desa serta puluhan warga mengungsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan seluler yang lelet sempat menghambat proses komunikasi dalam penanganan bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, Provinsi Aceh.

Koordinator Tagana Aceh Tengah Azmi, mengatakan akibat terganggunya komunikasi melalui sambungan telepon seluler menyebabkan petugas sulit dalam menghimpun data akurat di lapangan.

Baca Juga

"Gangguan komunikasi menyulitkan tim menerima data akurat," kata Azmi di Aceh Tengah.

Peristiwa banjir bandang dan longsor pada Rabu (13/5) sore tersebut, tidak hanya terjadi di beberapa desa di Kabupaten Aceh Tengah, namun juga melanda sejumlah titik di Bener Meriah, yaitu di Kecamatan Bukit, Mesidah, dan Permata.