REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Para mualaf ekspatriat di Uni Emirat Arab (UEA) membagikan kisah mereka dalam mengikuti Ramadhan pertama di tahun ini. Ramadhan perdana bagi mereka itu sayangnya bertepatan dengan penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19).
Dilansir di UAE News, Jumat (15/5), salah satu cerita datang dari mualaf ekpatriat yang berasal dari Rusia. Ivan Knightsbride. Dia merupakan ekspatriat yang pindah ke Dubai dari Rusia setahun yang lalu. Namun demikian kunjungannya yang sering ke UEA membantunya belajar tentang Islam.
Dia pindah agama pada (20/3), dan mulai mempersiapkan Ramadhan sebulan sebelumnya dengan mengubah kebiasaan tidur, makan, dan berolahraga sehingga dia bisa beradaptasi dengan baik untuk berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam.
"Tantangan pertama saya adalah saya melakukan latihan fisik pada malam sebelum Maghrib, sholat malam, ketika sepanjang hari saya berpuasa," kata Knightsbridge.
Pria yang bekerja sebagai agen real estat mengaku bahwa tantangan kedua adalah tidak minum air sepanjang hari selama berpuasa. Meski begitu dia menyadari bahwa jika ia tidak fokus pada makanan atau minuman dan berkonsentrasi pada klien kerjanya dan membaca Alquran, waktu akan berlalu dengan cepat dan membantunya fokus pada kepercayaan diri.
Dia mengatakan bahwa Ramadhan telah membantunya meningkatkan beberapa kebiasaannya. Seperti memastikan dia bersikap sopan, memikirkan pikiran murni dan mengamati tindakannya.
Knightsbridge telah mengunjungi UEA sejak 2012 dan mengamati bagaimana umat Islam mempraktikkan keyakinan mereka. "Saya belajar tentang agama melalui teman-teman dan dengan berbicara kepada orang lain," katanya.