Ahad 17 May 2020 16:27 WIB

Sebanyak 306 Kendaraan akan Masuk Bengkulu Diputar Balik

Jelang Idulfitri, polisi di posko perbatasan memperketat pengawasan arus kendaraan.

Petugas meminta kendaraan untuk berputar balik. (ilustrasi)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Petugas meminta kendaraan untuk berputar balik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sebanyak 306 kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang akan masuk ke Provinsi Bengkulu di empat titik perbatasan dipaksa putar balik selama pelaksanaan Operasi Ketupat Nala 2020. Kabid Humas Polda Bengkulu Sudarno saat dihubungi melalui saluran telepon, Ahad (17/05) mengatakan, seluruh kendaraan yang dipaksa putar balik itu kedapatan ingin mudik ke Bengkulu.

"Sejak Operasi Ketupat Nala yang dimulai pada 4 April hingga sekarang sudah sekitar 306 kendaraan pengangkut orang yang kita paksa putar balik," kata dia.

Baca Juga

Sudarno mengatakan, menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah ini, kepolisian yang berjaga di posko perbatasan memperketat pengawasan terhadap arus kendaraan. Bahkan, pihaknya melarang seluruh kendaraan yang membawa penumpang masuk ke Provinsi Bengkulu.

"Untuk penanggulangan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 semua kendaraan yang ingin masuk ke Bengkulu melalui perbatasan Mukomuko-Padang, Kaur–Lampung, Bengkulu Selatan-Pagar Alam, Kepahiang-Lintang Empat Lawang serta Rejang Lebong-Lubuk Linggau kita suruh putar balik dan dilarang masuk ke Bengkulu," tegasnya.

Sudarno menambahkan, pelarangan masuk ke Provinsi Bengkulu akan terus dilaksanakan hingga instruksi pemerintah tentang larangan mudik dicabut. Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan tradisi mudik lebaran pada tahun ini mengingat penanggulangan Covid-19 masih berlangsung.

"Jika sayang dengan keluarga lebih baik tidak usah mudik, kita tidak tahu apa yang kita bawa selama perjalanan mudik dan bertemu keluarga tercinta, jadi daripada ngambil resiko dipaksa putar balik dan terpapar lebih baik di rumah saja," demikian Sudarno.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement