REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengingatkan warga setempat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam saat cuaca ekstrem melanda wilayah itu.
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong M Budianto mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem kepada warga dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Dari kemarin kami sudah sampaikan cuaca ekstrem sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam, dan memang terjadi angin puting beliung. Harapan kamimasyarakat tetap waspada karena potensi selalu ada, mulai dari banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," ujar dia.
Sejauh ini pihaknya sudah memetakan lokasi-lokasi yang berpotensi terjadinya bencana alam, baik berupa banjir, tanah longsor dan angin puting beliung, sehingga bisa dilakukan kesiapsiagaan bencana alam dengan melakukan pemetaan guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.
"Untuk daerah yang rawan tanah longsor ini salah satunya di wilayah Kecamatan Sindang Kelingi dan Sindang Dataran dan untuk angin puting beliung seperti yang terjadi minggu lalu di Kecamatan Bermani Ulu Raya," urainya.
Dia mengimbau kalangan masyarakat di daerah itu untuk meningkatkan kewaspadaan, warga yang bermukim di dekat perbukitan yang rawan longsor agar siap-siap mengungsi ke tempat yang aman jika hujan turun dalam waktu yang panjang.
Selain itu, warga juga diminta tidak berteduh di bawah pohon atau papan reklame, baik saat hujan turun maupun saat angin kencang bertiup karena berpotensi terjadinya pohon tumbang.
Sementara untuk mengantisipasi dampak dari kemungkinan bencana alam di wilayah itu pihaknya sudah membuka posko siaga bencana di kantor BPBD Rejang Lebong, kemudian menyiagakan personel dari pusdalops, relawan penanggulangan bencana dan peralatan penanggulangan bencana, seperti perahu karet, mobil dapur umum, serta alat berat berupa loader.