REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini hampir seluruh negara di dunia dilanda Pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia. Kegiatan ekspor-impor menjadi salah satu yang terdampak karena adanya pembatasan yang dilakukan oleh beberapa negara.
Sekalipun demikian, hal itu tidak menyurutkan kebutuhan akan tanaman florikultura (hias). Hal tersebut dapat dilihat dari tetap tingginya permohonan pengeluaran benih (ekspor) tanaman hortikultura terutama tanaman florikultura (tanaman hias).
Masih tingginya permintaan ekspor produk pertanian khususnya tanaman florikultura tidak terlepas dari upaya Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian menjadi tiga kali lipat (GraTiEks) disamping terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas / mutu dari komoditas pertanian yang diekspor tersebut.
Sementara Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan, permintaan akan tanaman hias tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari luar. Salah satu tanaman hias yang masih diminati adalah tanaman krisan atau di Indonesia juga dikenal dengan nama seruni.