Senin 18 May 2020 13:42 WIB
Masjid

Covid 19 Memaksa Dakwah Akrab dengan Media Digital

Covid 19 membuat masjid harus melakukan tranformasi.

Gubernur DKI Anies Baswedan ketika berbicara dalam acara Webinar yang bertema pemberdayaan masjid di tengah pandemi Covid 19 yang diselenggaran KB PII di Jakarta, (17/5).
Foto: KB PII
Gubernur DKI Anies Baswedan ketika berbicara dalam acara Webinar yang bertema pemberdayaan masjid di tengah pandemi Covid 19 yang diselenggaran KB PII di Jakarta, (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan imbas atas kondisi sekarang ini dan pasca pandemi covid19 memaksa masjid perlu melakukan transformasi dakwah yang lebih akrab dengan duna digital. Konsekuensinya nanti sebagian kegiatan bisa menggunakan infrastruktur digital, karena jangkauan dan kegiatan lebih luas.

"Selain akan memaksa kegiatan masjid memanfaatkan infrastruktur digital, juga memaksa keluarga keluarga  menjadi penggerak kegiatan ibadah di rumahnya masing masing, kegiatan keluarga di bulan Ramadhan yang mengandalkan kegiatannya di masjid sekarang harus berada di rumah,'' kata Anies ketika berbicara dalam acara Webinar yang bertema pemberdayaan masjid di tengah pandemi Covid 19 yang diselenggaran KB PII di Jakarta, (17/5).

Menurutnya, di masa pandemi memaksa keluarga harus menggerakkan kegiatan ibadahnya di rumah seperti menjadi imam sholat wajib dan sholat taraweh. Situasi ini seperti tradisi rasulullah,  semua ibadah puasa banyak dikerjakan di rumah, ramadhan tanpa masjid, ramadhan kembali ke rumah” ungkapnya.

Dengan memanfaatkan infrastruktur digital teknologi, menurut Anies kita bisa melakukan fungsi dakwah dari rumah. "Contohnya engan kegiatan seperti webinar kita bisa melakukan kegiatan dialog dari banyak arah, maka, lanjut Anies kedepan sebagai sarana dakwah masjid bisa dijadikan virtual house".

Masjid, menurut mantan Mendikbud ini mencerminkan sosial dan ekonomi dari lingkungan yang ada di sekitar. Masjid menjadi “Hardware” tergantung sosial ekonomi dan pemahaman, diharapkan bulan ini akan membawa transformasi yang positif  melalui digital oriented development.

Peristiwa pandemi memberikan kesempatan untuk berimajinasi agak liar mengenai masa depan. “Biasanya aktivis ini imajinasinya kaya sekali karena itulah aktivis memiliki angan angan, jadi ini kesempatan untuk menentukan masa depan seperti apa sambil kita membaca perubahan” jelasnya.

Untuk pandemi covid19, lanjut Gubernur Jakarta ini, mudah mudahan penyebarannya di Jakarta  mengalami kondisi yang lebih baik dengan data data yang menunjukan seperti itu. 

Sementara itu mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengungkapkan di masa pandemi covid kita mengajak masyarakat untuk disiplin di rumah agar virus itu tidak menyebar. “Untuk melakukan pencegahan covid19, Dewan Masjid Indonesia memberikan memberikan alat pembersih sebanyak duaratus ribu masjid yang besar di seluruh Indonesia” ungkap Kalla yang kini menjadi Ketua Umum DMI Pusat ini.

Menurut Jusuf Kalla, masalah berikut adalah ekonomi masyarakat berhenti akibat virus. DMI ikut mendorong masjid agar menjalankan dan mengerakkan UMKM agar memberi penghidupan untuk memperbaiki penghasilan pada masyarakat di sekeliling masjid. “Upaya upaya menggerakan masyarakat dan jamaah untuk saling membantu seperti pemberian sembako terus dilakukan."

Selanjutnya M Jazier yang merupakan pimpinan masjid Jogokaryan di Yogyakarta berharap saat ini  masjid dapat memerankan peranan yang sangat penting untuk mendorong perekonomian masyarakat. Sebab, ternyata  ada sejumlah peluang usaha bagi masjid untuk dilakukan dalam masa covid-19 ini diantaranya kuliner, sembako, buat whatapps group (WAG) untuk saling berbelanja, membuat hand sanitizer, menyediakan jasa tukang cukur dan bengkel panggilan, perbaikan komputer, jasa kecantikan, menyediakan makanan segar, herbal Indonesia dengan kata lain masjid harus menjadi warung bagi masyarakat.

"Maka masjid akan berdaya dan masyarakat pun akan berdaya. Ini  karena sebaiknya saat ini membuat warung masjid sehingga menjadi suatu ekosistem yang akan dibutuhkan oleh masyarakat,’ jelasnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement