REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menimbulkan polemik usai menggelar konser virtual amal bersama Majelis Permusywaratan Rakyat (MPR) RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BPIB dianggap sudah terjangkit politik ahistoris. Mengingat BPIB sendiri sebenarnya memiliki tugas penting dibanding sekedar menggelar konser.
"BPIP terjangkiti politik ahistoris, di mana ketidaktahuan tentang peran dan fungsi lebih dominan. Padahal BPIP miliki tugas penting yakni membumikan Pancasila hingga ke kehidupan sehari-hari bangsa," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Senin (18/5).
Dedi menilai, konser yang digelar BPIP dan lembaga di lingkar Istana, menandai tidak lebih sebatas event organizer. Mengingatkan dengan aktifitas semacam itu tidak perlu intelektual untuk mengisi lembaga elit tersebut.
Lebih lagi, mereka seolah tidak paham momentum. Dimana sebagian besar masyarakat sedang dalam kondisi khidmat menjalani ramadhan hari-hari terakhir.
"Tentu konser yang digelar oleh negara mengundang persoalan dan sangat mengganggu nilai keluhuran Pancasila," ungkapnya.
Sebelumnya, BPIP menggelar konser amal penggalangan dana bersama MPR dan BNPB bertajuk "Berbagi Kasih Bersama Bimbo, Bersatu Melawan Corona" pada Ahad (17/5) kemarin malam WIB. Konser secara daring ini dihadiri sejumlah selebritas hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua KADIN Roesan Roslani.
“Keutaman gotong royong yang kita miliki menjadi modal sosial dan budaya menggerakkan kesadaran publik untuk yakin, bangsa mampu mengatasi kesulitan kita hadapi akibat Covid," ujar Benny, dalam siaran persnya, Senin (18/5).
Kata Benny, semangat gotong royong itu pula yang mampu menggerakan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam konser amal. Juga mengadakan lelang motor buatan anak Bangsa Indonesia yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, gotong royong membuat Bangsa Indonesia optimis bisa melalui semua rintangan dan kesulitan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. “Jiwa dan roh semangat gotong royong itu bisa kita lihat dengan animo warga masyarakat yang ikut terlibat dalam konser amal itu, dana yang terkumpul sebesar Rp 4 miliar lebih," kata Benny.