REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Percobaan vaksin yang dilakukan perusahaan biotek asal Amerika Serikat (AS), Moderna Inc, memberi angin segar bagi penyelesaian krisis kesehatan global akibat Covid-19. Studi menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 buatan Moderna tersebut aman. Semua sukarelawan yang mengikuti uji coba vaksin bisa memproduksi antibodi untuk melawan virus.
Pada Senin lalu, Moderna telah merilis sejumlah data mengenai keberhasilan vaksin buatannya. Data tersebut berasal dari delapan orang sukarelawan yang mengikuti 45 rangkaian percobaan vaksin Covid-19 sejak Maret lalu.
Berdasarkan analisis, sebanyak delapan orang sukarelawan menunjukkan hasil yang berbeda-beda berkaitan dengan dosis yang diberikan. Tingkat perlindungan terhadap sukarelawan yang diberi dosis 100 mikrogram berbeda dengan dosis 25 mikrogram.
"Ini adalah penemuan yang sangat penting. Namun, ini masih di fase pertama yang hanya melibatkan delapan orang sukarelawan uji coba," kata ahli penyakit infeksi Amesh Adalja dari John Hopkins Center for Health Security, dikutip Reuters.
Data awal mengenai vaksin ini memberi harapan baru bagi pengembangan-pengembangan vaksin Covid-19. Pada uji coba tahap kedua nanti, eksperimen akan lebih fokus pada efektivitas vaksin serta dosis yang ideal.
Berita mengenai penemuan ini seketika mengangkat harga saham Moderna hingga 20 persen. Namun, harga saham kembali turun 1,6 persen setelah perusahaan berencana menjual vaksin tersebut seharga 1,25 miliar dolar AS untuk biaya pengembangan dan produksinya.