Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Penyedia konferensi video Zoom mengatakan bahwa perusahaan membatasi pendaftaran pengguna baru di China. Namun, pembatasan hanya berlaku untuk perseorangan, sedangkan pelanggan dari kalangan perusahaan masih dapat membuat akun baru.
Dilansir dari Reuters (19/5/2020), pengguna gratis di China daratan dapat terus mengikuti rapat yang diselenggarakan oleh pelanggan terdaftar, sedangkan pendaftaran pengguna baru hanya tersedia untuk pelanggan perusahaan yang mendaftar melalui perwakilan penjualan resmi, menurut pernyataan dari perusahaan.
Baca Juga: Google Meet Sentuh 50 Juta Unduhan, Apa Kabar Zoom?
Isolasi diri yang dipicu oleh Covid-19 secara global telah mendorong pertumbuhan besar dalam penggunaan platform seperti Zoom karena keluarga dan organisasi menggunakan perangkat lunaknya untuk terhubung.
Alasan mengapa Zoom melakukan pembatasan akun individu di China pada aplikasi Zoom adalah karena "persyaratan peraturan" di negara itu dan perusahaan telah berada di bawah pengawasan baik dari AS dan China ketika ketegangan perdagangan meningkat.
Meskipun Zoom telah melihat lonjakan permintaan untuk layanannya, ia menghadapi reaksi keras dari para pakar dan pengguna keamanan dunia maya atas sejumlah masalah privasi dan keamanan yang menyebabkannya menghentikan pengembangan fitur baru selama 90 hari untuk mengatasi masalah tersebut.
Zoom mengatakan minggu lalu pihaknya berencana untuk membuka dua lokasi R&D baru di Phoenix dan Pittsburgh selama dua tahun ke depan, memperluas tenaga kerja tekniknya sekitar 60%.