REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan terdapat tambahan dua kasus warga Kabupaten Kediri positif COVID-19, yang salah satunya klasterShalat Tarawih sehingga totalnya menjadi 57 orang.
"Terdapat dua tambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19, yaitu warga Desa Kedak, Kecamatan Semen dan warga Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib di Kediri, Rabu (20/5).
Ia menambahkan warga Desa Kedak yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut merupakan klaster Shalat Tarawih dan saat ini dirawat di RSUD Gambiran Kota Kediri.
"Sedangkan warga Sumberbendo merupakan klaster baru dan saat ini melakukan isolasi mandiri serta dalam pengawasan tenaga medis," ujar dia.
Ia menambahkan terdapat pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari Desa Kedak, Kecamatan Semen, telah meninggal dunia saat dirawat di RSUD Gambiran Kota Kediri. Jenazah juga dimakamkan sesuai protokol penanganan untuk jenazah COVID-19.
Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap dan keluarga juga tidak diizinkan mendekati lokasi makam saat proses pemakaman. Dengan itu, kini terdapat tujuh orang meninggal dari kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kediri.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran dan memutus penularan COVID-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri juga terus melakukan tracing untuk menelusuri riwayat pasien tersebut. Sementara itu, dengan tambahan kasus tersebut di Kabupaten Kediri saat ini terdapat 57 kasus positif COVID-19.
Sehari sebelumnya, pada Selasa (19/5), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri juga menyatakan terdapat satu tambahan yang terkonfirmasi COVID-19, yakni warga Kelurahan Pare, Kecamatan Pare. Kasus itu merupakan kluster baru dan saat ini yang bersangktuan melakukan isolasi diri di Surabaya.
Pemerintah Kabupaten Kediri intensif melakukan edukasi ke masyarakat demi mencegah penyebaran virus corona, menyusul dengan temuan kasus yang di kabupaten yang kini semakin bertambah. Masyarakat diimbau selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta rajin mencuci tangan agar terhindar dari virus corona.