Kamis 21 May 2020 22:17 WIB

Dua Nakes Sardjito Positif Covid-19 tak Tertular dari Pasien

Hasil positif dua nakes tersebut didapat dari pelacakan (tracing) massal.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dua tenaga kesehatan (naskes) RSUP Dr. Sardjito yang positif terinfeksi Covid-19 pada 21 Mei tengah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Dua nakes yang positif Covid-19 ini merupakan perawat dan tidak tertular dari pasien Covid-19 yang ada di Sardjito.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, hasil positif dua nakes tersebut didapat dari pelacakan (tracing) massal. Dua nakes ini berjenis kelamin perempuan yang berumur 43 tahun, warga Kabupaten Bantul dan satu lainnya berumur 35 tahun asal Kabupaten Gunungkidul.

"Tacing massal dilakukan terhadap tenaga Medis RSUP Dr. Sardjito yang berada di salah satu ruang perawatan di tempat kedua nakes bertugas," kata Banuu, Kamis (21/5).

Banu menjelaskan, tracing terhadap salah satu ruang perawatan tersebut dilakukan karena ditemukannya satu dokter residen yang positif Covid-19 dan bertugas di ruangan tersebut. Namun, dokter residen tersebut tidak menangani pasien Covid-19 secara langsung.

"(Dokter residen itu) Bukan residen di kamar isolasi. Namun, yang bersangkutan memang pernah bersinggungan dengan salah satu pasien Covid-19 yang sudah mengalami tes swab dua kali dengan hasil negatif," ujar Banu.

Dua nakes yang sudah terkonfirmasi positif pada 21 Mei ini, awalnya tidak mengalami gejala Covid-19. Namun, dua nakes ini mengalami gejala batuk setelah beberapa hari kontak dengan dokter residen tersebut.

"Kondisi mereka saat ini cukup baik, sadar dan tidak muncul gejala demam," jelas Banu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement