REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER --Manchester United mengalami kerugian cukup besar akibat pandemi Covid-19. MU menghitung kerugian selama pandemi ini mencapai 3,3 juta poundsterling atau hampir Rp 592 miliar, pada laporan keuangan kuartal ketiga.
Wakil pimpinan eksekutif MU Ed Woodward, berjanji akan mengambil langkah untuk keluar dari kejadian luar biasa dalam sejarah klub ini. Bulan lalu, ia mengatakan United tidak kebal dari potensi kerugian finansial akibat pandemi yang tak kunjung usai ini.
Kerugian tersebut dialami karena hanya sedikit pertandingan yang digelar pada kuartal ketiga 2020 karena krisis Covid-19. Sehingga pendapatan klub dari hak siar dan tiket pertandingan pun menurun drastis. Hanya saja, ia menegaskan MU masih bisa bersaing dalam bursa transfer musim panas tahun ini.
''Manchester United adalah klub dan perusahaan yang kuat. Kami berada di posisi bagus, baik secara operasional dan finansial, untuk mengatasi krisis global ini,'' ucap Woodward, dikutip dari Sky Sports, Jumat (22/5).
Apalagi, lanjut dia, ada optimisme kompetisi Liga Inggris akan kembali bergulir, yang dihentikan sejak pertengahan Maret lalu. Woodward juga mengatakan, dewan klub masih optimistis dengan prospek jangka panjang. Skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer terakhir kali main 10 pekan lalu, saat mereka menyingkirkan LASK di Liga Europa pada babak 16 besar. Saat itu, MU dipaksa main tanpa penonton karena langkah Covid-19 di Austria.