Jumat 22 May 2020 10:01 WIB

Bisnis Wisata Tunggu Rekomendasi Gugus Tugas Covid-19

Industri wisata perlu membangun kesiapan new normal terkait penanganan Covid-19

Becak Terdampak Pandemi Covid19. Beberapa becak menunggu penumpang di Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Ahad (19/4)
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Becak Terdampak Pandemi Covid19. Beberapa becak menunggu penumpang di Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Ahad (19/4)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan pembukaan kembali pariwisata di wilayah setempat masih menunggu rekomendasi dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY.

"Berkaitan dengan kapan dibukanya destinasi wisata di DIY tentunya akan memperhatikan kesiapan baik destinasi maupun SDM dan melihat situasi kondisi perkembangan COVID-19 serta setelah mendapat rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di DIY," kata Singgih melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan untuk membangun kesiapan menyongsong era normal baru, sejumlah kegiatan dilakukan meliputi pembersihan, perbaikan dan penambahan fasilitas kebersihan seperti sarana cuci tangan di destinasi wisata.

Peningkatan kualitas SDM pariwisata juga diupayakan melalui pelatihan pemasaran, visitor manajemen, hingga pemanduan secara daring. Selain itu, lanjut Singgih, standar operasional prosedur (SOP) tengah disiapkan mencakup standar protokol kebersihan, kesehatan dan keamanan untuk akomodasi, restoran, transportasi, destinasi dan event.

"Sebagai contoh di hotel pada saat wisatawan menginap, prosedur apa saja yang harus di ikuti, pengecekan suhu badan, penggunaan masker, penanganan kamar setelah tamu check out, termasuk transportasi, daya tampung mobil menyesuaikan protokol physical distancing, serta penyediaan hand sanitizer," kata dia.

Tidak hanya itu, Dispar DIY juga menyiapkan informasi berupa konten video berisi serangkaian kegiatan persiapan di destinasi atau desa wisata serta mendemonstrasikan keseriusan industri wisata dalam menyiapkan aspek higienis dan sanitasi. Pemda DIY, kata Singgih, juga memberikan stimulus pemasangan wastafel di 50 destinasi atau desa wisata di DIY dengan pola padat karya masyarakat.

"Secara prinsip bahwa pada saat ini kami membantu bagaimana destinasi dan pelaku usaha pariwisata dapat menjalankan aktivitas tanpa terganggu dan meyakinkan wisatawan memperoleh jasa dan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan," kata Singgih.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement