REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Seiring dengan pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda, kebutuhan alat kesehatan (alkes) dan alat pelindung diri (APD) oleh tenaga kesehatan, di berbagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 masih tetap tinggi. Tak terkecuali di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa.
Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit utama pelayanan dan penanganan pasien Covid-19, di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Direktur RSUD Ambarawa, Choirul Anam mengatakan, untuk kebutuhan APD tenaga kesehatan di RSUD Ambarawa, untuk saat ini memang mencukupi. Baik pakaian hazmatnya, masker, sampai sarung tangan semua masih mencukupi.
Kendati begitu, hingga kini belum bisa dipastikan kapan situasi pandemi Covid-19 bakal berakhir. Di lain pihak, perlindungan bagi tenaga kesehatan (baik tenaga medis maupun tenaga perawat) bagi penanganan pasien Covid-19 sangat dibutuhkan.
“Artinya, sepanjang tenaga kesehatan masih harus menangani pasien Covid-19, kebutuhan alkes penunjang maupun APD sebagai langkah pencegahan penularan pada tenaga kesehatan masih terus,” ungkapnya, di sela menerima bantuan APD dan Alat Rapid Test dari Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Semarang.
Sehingga, lanjutnya, RSUD Ambarawa yang menjadi salah satu rumah sakit yang disiapkan untuk menangani pasien Covid-19 pun masih tetap menerima bantuan APD bagi tenaga kesehatannya.
Ia juga menyampaikan, RSUD Ambarawa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi membatu kebutuhan APD bagi tenaga kesehatannya. Karena hal ini sangat membantu walaupun rumah sakitnya saat ini sudah bisa belanja APD sendiri.
“Tetapi dengan pemakaian APD yang cukup banyak, alhamdulillah bantuan-bantuan seperti ini akan sangat membantu. Sehingga ketersediaan APD di RSUD Ambarawa ini masih aman sampai 1,5 bulan ke depan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Provinsi Jawa Tengah, Bambang Kusriyato, yang ikut mendampingi penyerahan bantuan APD kepada RSUD Ambarawa ini mengungkapkan, APD sampai hari ini masih menjadi kebutuhan penting bagi tenaga kesehatan di rumah sakit.
Sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19, jelasnya, tenaga kesehatan harus mendapatkan prioritas perlindungan, karena tugasnya sangat berat dan bersinggungan langsung dengan pasien.
“Maka bantuan APD ini sebagai upaya pencegahan, jangan sampai tenaga medis maupun tenaga perawat yang semestinya membantu dan mengupayakan kesembuhan pasien, justru ikut terpapar Covid-19,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan, bantuan APD ini tidak hanya disalurkan untuk RSUD Ambarawa, namun juga RSUD Ungaran serta 26 puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Semarang.
“Seluruh bantuan APD yang disalurkan ke rumah sakit dan puskesmas ini merupakan gotong royong anggota Fraksi PDIP dan ini merupakan perintah dari ketua umum partai,” ujar dia.