Sabtu 23 May 2020 05:47 WIB

UAS: Korupsi Seperti Penyakit Kronis

UAS menyebut generasi muda bisa menjadi penyelamat bangsa dari korupsi.

Ustaz Abdul Somad menyebut korupsi seperti penyakit kronis.
Foto: (dok @ustadzabdulsomad_official)
Ustaz Abdul Somad menyebut korupsi seperti penyakit kronis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Abdul Somad (UAS) mengibaratkan korupsi sebagai penyakit yang sudah kronis. UAS pun mengaku sempat putus asa dengan korupsi tersebut.

Kepada KH Abdullah Gymnasiar (Aa Gym), UAS menceritakan dialognya dengan salah satu sahabat saat berpergian. Dalam perjalanan pulang sang sahabat mengatakan ada satu harapan dari pucuk yang masih hijau (generasi muda). Artinya, kata UAS,  penyelamat bangsa ini dari korupsi adalah generasi muda.

“Mungkin daun yang sudah dimakan ulat tidak bisa kita selamatkan, tapi pucuk-pucuk yang hijau ini jika kita jaga, dia akan menjadi ranting dan dahan yang kokoh di masa yang akan datang. Mungkin itu salah satu penyelamat saya kira,” kata ustadz kelahiran 1977 ini.

Di kesempata itu, Aa Gym juga berbagi cerita. Namun bukan soal korupsi, Aa Gym menceritakan kisah hijrahnya karena dorongan adik keduanya.

Anak pertama dari empat bersaudara ini menuturkan sang adik merupakan orang yang sangat baik. Saat kuliah dan kembali ke rumah, Aa Gym menceritakan sang adik sangat rajin melakukan tahajud dan shalat di masjid meskipun harus digendong.

“Saya kuliah pulang, saya sekamar dengan adik ini. Walaupun susah bangun, tahajud setiap malam. Kemudian walaupun sudah lumpuh tidak bisa berjalan tetap berjamaah ke masjid walaupun digendong,” jelasnya.

Aa Gym mengatakan sang adik tidak pernah mengeluh. Bahkan ketika dikasih uang, sang adik selalu menyumbangkan uang tersebut.

Kesabaran adiknya membuat Aa Gym yang memiliki segudang prestasi saat kuliah merasa tidak ada apa-apanya jika berhadapan dengan adiknya. Sambil menahan air mata, Aa terus menceritakan hal luar biasa sang adik.

Cerita lainnya, Aa Gym merawikan adik yang selalu menangis setiap melihat aquarium. “Lihat Aa, Allah menciptakan warna ini, indah sekali,”ujar sang adik.

Ia menjelaskan sang adik melihat dunia tetapi hatinya tetap ke Allah SWT. Aa Gym menyebutkan ia mendapatkan hidayah melalui sang adik. Sang adik bahkan meninggal di pangkuannya.

Kata-kata yang selalu diingat Aa Gym dari kesabaran adiknya adalah: "untuk apa mengeluh, semua sudah diatur oleh Allah yang maha baik. Mengeluh tidak menyelesaikan masalah, sudah ini pasti kebaikan. Jika orang lain banyak amal dengan banyak berbuat, mudah-mudahan saya punya amal dengan bersabar."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement