REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Uung Sendana mengatakan umat Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia adalah umat yang selalu sabar. Menurutnya, hal itu tercermin dari kehidupan disiplin saat ibadah shalat dan berpuasa.
"Kepada sahabat dan saudara Muslimku, selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Semoga di hari kemenangan ini kita semua bisa memetik pelajaran dari pandemi Covid-19," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (23/5).
"Saya yakin, umat Muslim selalu sabar dan tawaqal, mampu menahan diri dan menjalankan keutamaan hidup secara disiplin seperti yang ditunjukan saat melakukan ibadah puasa," katanya melanjutkan.
Uung tak menampik, perayaan idul fitri kali ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Utamanya, ketika tak ada acara kumpul keluarga, ziarah kubur atau tradisi lainnya. Namun demikian, menurut dia hal tersebut tak akan mengurangi nilai dan makna terdalam.
"Maknanya adalah bahwa manusia perlu kembali ke fitrahnya, dan hidup bersama dalam persaudaraan," ujarnya.
Karenanya, dengan melakukan hal tersebut, dia menilai bahwa "setitik air cinta akan mampu bermuara di samudera Yang Maha Kuasa". Dan mengembalikan fitrah manusia pada asalnya, terlebih pada saat Hari Raya Idul Fitri 1441 H ini.
"Selamat hari raya idul fitri 1441 H. Mohon maaf lahir dan batin," ucapnya.