Senin 25 May 2020 00:50 WIB

Menjadi Pemenang Harus Melewati Ujian

Setidaknya ada dua kata dalam Alquran yang dimaknai sebagai kemenangan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Buka Puasa Bersama
Foto: AP/Rahmat Gul
Ilustrasi Buka Puasa Bersama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Idul Fitri sering dikaitkan dengan kemenangan karena umat Islam telah berusaha menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Master Trainer di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Motivasi Spiritual Qurani (MSQ) KH Iskandar Mirza menyampaikan, setidaknya ada dua kata dalam Alquran yang dimaknai sebagai kemenangan atau kesuksesan.

"Yaitu kata falah dan faiz," kata KH Iskandar Mirza saat menyampaikan pendapatnya tentang makna Idul Fitri, Ahad (24/5)

Menurut KH Iskandar yang juga Pimpinan dan Pengasuh PPIQ-368 Bandung, Jawa Barat ini, keduanya menuntut adanya ujian sebelum mendapatkan kemenangan dan kesuksesan. 

Dalam suasana Idul Fitri, kita sering mengucapkan kata "minal 'aidin wa al faiziin". Ada kata ''aid" maknanya kembali atau mengulangi. Proses untuk meraih suatu kesuksesan, keberuntungan dan kemenangan itu harusnya melalui jalur ujian, sebagaimana firman Allah SWT di Al-Ankabut ayat 2 yang artinya.

"Apakah manusia yang mengaku dan mengatakan kami beriman, dan mereka tidak diuji?" katanya.

KH Iskandar Mirza mengatakan, jika kita pahami dengan seksama, kita akan menyadari bahwa betapa pentingnya ujian itu bagi manusia. Siapa saja yang ingin naik pangkat dan derajatnya maka harus menjalani suatu proses ujian, ujian itu untuk melihat kadar kemana seseorang dan menaikkan derajat seseorang. 

"Mereka yang berhasil melewati fase ujian ini akan mendapatkan kemenangan dari Allah SWT," katanya.

Alquran, sangat tegas dan jelas memaknai siapa saja orang orang yang tergolong mendapatkan faiz dan muflih. Untuk itu, ia mengajak semua ummat  memperhatikan hubungan dan singkronisasi antara zakat fitrah, bersih lagi suci dan taubat.

Bagi kaum muslimin yang telah menjalankan puasa Ramadhan selama sebulan lamanya dan diikuti dengan membayar zakat fitrah maka, oleh Nabi mereka diibaratkan seperti bayi yang fitrah baru lahir dari rahim ibunya. Nabi bersabda, "Setiap bayi yang dilahirkan dari rahim ibunya adalah fitrah yang artinya bersih suci dari dosa" .

Seperti semua ketahui, bayi yang ada dirahim ibunya agar dapat lahir secara normal, yaitu sembilan bulan. Dan jika kita lihat bulan ramadhan itu jatuhnya tepat pada bulan ke-9  dari urutan bulan hijrah. 

"Jika dirujuk pada surah ke 9 dalam al quran kita akan menemukan surah at tambah," katanya.

KH Iskandar Mirza menyampaikan bahwa hubungan ini seakan menunjukkan jalan bahwa siapa saja yang berpuasa di bulan suci Ramadhan, lalu bertaubat dan membayar zakat fitrah, maka ia akan mendapatkan kemenangan yaitu kembali suci dan fitrah.

"Yang diampuni dari dosa dosa, seperti ia baru lahir dari Rahim ibunya," katanya.

Setidaknya, kata KH Iskandar Mirza, untuk menggapai faiz, seseorang harus lebih dulu melakukan muflih. Ciri insan muflih sebagaimana tertuang dalam surah al mu'minum adalah sebagai berikut, yaitu. "Mereka yang khusyu' dalam sholatnya, meninggalkan perkataan sia-sia, membayar zakat, dan menjaga kehormatan diri."

Mereka yang menjalankan proses muflih akan mendapatkan kemenangan (faiz) sebagaimana disebutkan dalam surah al-Fath ayat 1-5 yaitu dibukakannya pintu kemenangan, berupa ; pengampunan akan dosa dosa baik yang terdahulu maupun yang akan datang, disempurnakannya nikmat, mendapat hidayah, mendapat pertolongan Allah SWT dan ketentraman hati.

"Dengan demikian makna kemenangan hakiki adalah jelas yaitu kefitrahan dan kesucian hati dan jiwa. Semoga Allah menggolongkan kita dari orang-orang yang mendapatkan kemenangan yaitu kefitrahan diri...Amiin," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement