REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Masjid-masjid di Italia mulai membuka kembali pintunya untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan ditutup akibat Pandemi. Italia berkomitmen menerapkan langkah-langkah menekan penyebaran virus corona.
Jamaah yang datang di Masjid Via Meda Milan diminta mengenakan masker. Selain itu, jamaah juga diminta menjaga jarak dengan cara bergantian sholat untuk menghindari kepadatan.
"Ini untuk keselamatan kita, untuk kebaikan kita, jadi kita harus melakukan apa yang diminta," kata seorang jamaah, Saleh kepada Arab News, Ahad (24/5).
Saleh mengaku sangat bersyukur ia dan keluarganya bisa kembali sholat di masjid meskipun harus bergantian. Karena itu ia mematuhi aturan yang telah diterapkan.
“Saya telah menunggu lama untuk ini. Sekarang kami berharap pandemi ini dapat segera berakhir dan kita semua dapat kembali ke kehidupan normal tanpa rasa takut,” ungkapnya.
Masjid-masjid di Italia telah ditutup sejak 9 Maret 2020 saat pemerintah memutuskan melakukan lockdown negaranya dari penyebaran virus. Saat ini, masjid-masjid mulai dibuka kembali, salah satunya Masjid Via Meda. Masjid ini biasa menampung 250 jamaah, namun dalam situasi pandemi hanya mengizinkan 70 jamaah dan umat Islam akan shalat secara bergiliran sampai pandemi berakhir.
Poster-poster berbahasa Italia dan Arab di pintu masuk masjid dan di dindingnya. Mereka juga mendesak jamaah menggunakan masker dan kaus kaki.
Sajadah dibersihkan setiap pergantian shift sehingga jamaah berikutnya dapat menggunakannya dengan aman. Sepatu ditempatkan di rak di luar ruangan dengan ditata sebaik mungkin untuk menghindari sentuhan. Jabat tangan dan pelukan telah dilarang, salam dilakukan dengan cara m meletakkan tangan kanan di dada.
Imam masjid, Yaha Pallavicini khotbahnya untuk pertama lainnya sejak penutupan masjid. Ia berterima kasih kepada Allah atas kesehatan seluruh umat Muslim, dan berdoa agar di hari-hari terakhir Ramadhan terus diberikan kesehatan baik fisik maupun spiritual bagian semua umat Islam di seluruh Italia.
"Kami mungkin tidak menjamin aturan jarak sosial akan dihormati," Imam Abdullah Tchina mengatakan kepada Arab News, mengatakan bahwajumlah suara yang besar akan diharapkan pada bagian akhir bulan suci.
Kendatipun masjid-masjid telah dibuka, namun Masjid Agung Roma, tetap ditutup tanpa batas waktu. Abdellah Redouane, sekretaris jenderal Pusat Kebudayaan Islam masjid, mengundang umat Islam Roma untuk tetap mematuhi aturan negara tentang penahanan COVID-19 dan untuk menghindari pertemuan.
"Idul Fitri dapat dirayakan secara alami di rumah bersama keluarga," katanya.