REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah melarang mudik demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Hal ini diikuti sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk pebasket Prawira Bandung Surliyadin. Untuk kali pertama lebaran, Surliyadin tidak mudik ke kampung halamannya di Aceh.
Sedih tentu dirasakan bila berlebaran di perantauan. Meski sudah jadi rumah kedua, namun kampung halaman selalu menjadi hal utama ketika momen Idul Fitri. Hal itu dirasakan Surliyadin.
Menjadi pemain basket profesional memang sudah dijalani Surliyadin sejak lama. Bahkan dirinya sudah berada di kota Bandung semenjak rookie hingga sekarang. Tetapi setiap tahun, tepatnya saat Lebaran, ia selalu menyempatkan diri pulang ke Banda Aceh.
"Setiap tahun pasti pulang ke Banda Aceh. Tahun ini untuk pertama kalinya saya tidak mudik," katanya dilansir dari laman IBL Indonesia, Selasa (26/5).
Alasan kali ini cukup masuk akal. Surliyadin tidak mau kepulangannya justru membahayakan keluarga. Sebab di Bandung memang zona merah penyebaran virus Corona. Sementara kotanya masih belum banyak orang terinfeksi virus tersebut. Dia tak mau justru malah membahayakan keluarganya.
"Ini demi kesehatan pribadi dan keluarga saya disini. Termasuk juga menjaga kesehatan keluarga di Aceh. Kami di sini zona merah, sementara di Aceh zona hijau. Jangan sampai saya pulang malah bawa penyakit," jelasnya.
Surliyadin tentu merindukan kebersamaan dengan ayah dan kakak-kakaknya di Aceh. Selain itu, Mie Aceh, roti Cane, dan kopi Sanger menjadi hal yang membuatnya rindu kampung halaman. Untuk sementara, Surliyadin harus berlebaran di tanah rantau.