Selasa 26 May 2020 10:33 WIB

Tasikmalaya Dinilai Sudah Lalui Masa Puncak Pandemi Covid-19

Kasus pasien positif di Kota Tasikmalaya masih tercatat 47 orang hingga H+2 Lebaran

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Puskesmas Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, pelayanannya sempat ditutup setelah ada pegawai yang positif Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Republika/Bayu Adji P
Puskesmas Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, pelayanannya sempat ditutup setelah ada pegawai yang positif Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya tak menemukan penambahan kasus positif setelah Lebaran. Hingga H+2 Lebaran atau Selasa (26/5), kasus pasien positif di Kota Tasikmalaya masih tercatat 47 orang. Jumlah itu masih sama dengan kondisi sebelum Idul Fitri.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya sudah memrediksi  fase puncak pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya terjadi pada sepekan sebelum Lebaran. Angka penambahan kasus pasien positif ketika itu melonjak cukup signifikan. Dalam sepekan, ditemukan 10 kasus baru di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga

"Kita sudah sampaikan, sepekan sebelum hari raya akan memasuki fase puncak di Kota Tasikmalaya. Sebab, mulai banyak yang mudik ke daerah, salah satunya Kota Tasikmalaya," kata dia saat dihubungi Republika.co.id.

Melihat grafik yang saat ini cenderung melandai, Uus berharap angka itu dapat dipertahankan. Kendati demikian, ia terus mengimbau masyarakat agar terus menerapkan anjuran pemerintah, seperti jaga jarak (physical distancing) dan selalu mengenakan masker. Pasalnya, menurut dia, penambahan kasus baru masih berpotensi terjadi.

Apalagi, lanjut dia, saat ini masih dalam suasana Lebaran. Kebiasaan halalbihalal dengan bersalam-salam disebut sangat mungkin menjadi faktor yang menambah kasus positif Covid-19.  "Kebiasaan itu sudah berjalan puluhan tahun dan sudah menjadi tradisi. Tidak mudah untuk mengubah tradisi itu," kata dia.

Karena itu, meski menggelar halalhibalal, Uus meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Ia berharap, masyarakat dapat berdisiplin untuk memutus mata rantai Covid-19.

Sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meminta warganya untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, jika penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tasikmalaya nantinya tak dilanjut. PSBB di Kota Tasikmalaya sendiri masih akan berlaku hingga 29 Mei 2020.

"Meski nanti PSBB selesai, protokol kesehatan harus tetap dilakukan sampai vaksin ditemukan. Jadi kesadaran kolektif menjadi penting bagi kita semua," kata dia.

Budi meminta semua pihak untuk memahami anjuran pemerintah tersebut. Sebab, menurut dia, hal itu demi kebaikan bersama agar pandemi Covid-19 dapat cepat teratasi.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percrpatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya hingga Selasa pagi, kasus positif Covif-19 terdapat 47 kasus positif. Sebanyak 23 orang terkonfirmasi melalui tes swab dan 24 orang melalui uji cepat (rapid test). Dari total keseluruhan, 25 orang telah dinyatakan sembuh atau negatif, sementara 19 orang masih menjalani isolasi atau perawatan, dan tiga orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement