Selasa 26 May 2020 16:40 WIB

Ini Respons Teten Atas Kritik Farid Gaban

Teten menolak kritik Farid Gaban sebagai delik yang mengarah ke ranah hukum.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menegah (Kemenkop-UKM) Teten Masduki menjawab kritikan pegiat pers Farid Gaban terkait kerja sama dengan platform jual beli daring, Blibli.com. Teten mengatakan, ada kekeliruan informasi yang menjadi basis kritik Farid terkait kerja sama kementeriannya dengan portal belanja daring milik konsorsium Djarum Group tersebut.

Teten memastikan, dirinya menerima kritik Farid sebagai masukan dari publik. Ia menolak kritik Farid tersebut sebagai delik yang mengarah ke ranah hukum.

Baca Juga

“Saya beserta Kementerian Koperasi dan UKM, selalu terbuka dengan kritik,” kata Teten kepada Republika, Selasa (26/5).

“Catatan atau pun masukan yang konstruktif dari siapapun akan saya terima,” ujar Teten menambahkan.

Namun, Teten menjawab kritik Farid. Menurut dia, Kemenkop-UKM sedari awal memberikan pintu yang luas, pun juga keterbukaan untuk berkerja sama dengan berbagai pihak demi memajukan koperasi dan unit usaha menengah masyarakat atau UMKM. Karena, kata dia, pemerintah tak bisa bekerja sendiri, dan menjadi pihak tunggal dalam mengelola semua UMKM. Teten mengungkapkan, ada 64 juta unit UMKM yang tersebut di seluruh Indonesia.

Karena itu, kata dia, Kemenkop-UKM berusaha menggandeng platform online untuk menjadi etalase UMKM. Ekonomi digital berupa platform online, kata Teten, saat ini paling efektif agar tetap mempertahankan, dan memajukan UMKM. Teten menyitat laporan lembaga konsultan manajemen McKinsey 2018, yang menyebut sarana ekonomi paling efektif di era saat ini, yaitu menjadikan platform digital sebagai basis pemasaran produk masyrakat.

Menurut laporan tersebut, kata Teten, empat keuntungan yang dihasilkan dari ekonomi digital. Keuntungan finansial melalui peningkatan penjualan. Penciptaan lapangan pekerjaan bagi sentra ekonomi kecil dan menengah seperti UMKM. Pun keuntungan bagi pembeli dengan peluang penghematan antara 11 sampai 25 persen dari harga ritel.

Keuntungan lainnya, menciptakan kesetaraan sosial berupa kesempatan bagi kelompok perempuan untuk beraktivitas dan memperoleh pendapatan. Platform online, kata Teten semakin efektif sekarang ini, mengungat Indonesia berada di tengah-tengah penanganan pandemi global Covid-19.

Sejumlah laporan menunjukkan di antara UMKM yang bertahan, dan tumbuh pada masa pandemi sekarang ini, adalah mereka yang sudah terhubung dengan platform digital. Platform online, pun kata Teten membantu masyarakat dalam mewujudkan seruan pemerintah menerapkan physical disantancing.

“Sambil tetap memenuhi kebutuhan masing-masing dengan menjaga berlangsungnya aktivitas dan kegiatan perekonomian,” ujar Teten.

Ia pun menjelaskan, bukan cuma Blibli.com yang ikut bekerjasama dengan Kemenkop UKM dalam menggandeng UMKM. Menurut Teten, ada lima platform online sejenis yang ikut bekerja sama dalam program pemerintah berjudul #BanggaBuatanIndonesia tersebut.

“Tidak hanya Blibli, namun juga dengan Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak, yang ikut membina dan memberdayakan warung dengan sentuhan teknologi digital,” terang Teten. Menurut dia, lima platform online tersebut pun belum cukup.

Karena dalam catatan Teten, 87 persen UMKM di Indonesia yang tak tersentuh platform digital. “Karena itu, kami membuka kolaborasi pemikiran, untuk bersama-sama membantu UMKM kita agar bertahan di tengah Covid-19, dan melaju bersama setelahnya,” terang kata Teten.

“Terakhir saya katakan, Kementerian Koperasi dan UKM, selalu terbuka dengan semua kritik, ataupun masukan yang konstruktif dari siapa pun,” sambung dia.

Pegiat sosial dan mantan wartawan nasional Farid Gaban sebelumnya melayangkan kritik keras terhadap Teten Masduki selaku Menkop UKM. Kritik Farid itu ia sampaikan terkait kerja sama Kemenkop UKM dengan portal belanja Blibli.com masa pandemi corona saat ini.

Kritik yang Farid sampaikan lewat jejaring media sosial itu, pada intinya menilai kerja sama tersebut tak menyentuh perekonomian masyarakat akar rumput yang semestinya diutamakan oleh pemerintah.

Dibandingkan mengandalkan portal belanja online pihak ketiga, Farid mengatakan, semestinya pemerintah membentuk dan membangun portal belanja sendiri yang mampu memasarkan produk-produk UMKM. Sebab, menurut dia, menggandeng peran platfom digital seperti Blibli.com ataupun yang lain-lain, hanya memberikan keuntungan kepada platform-platform digital yang sudah disokong oleh pemilik modal besar.

“Rakyat bantu rakyat; penguasa bantu pengusaha. Gimana nih Kang Teten Masduki? How long can you go?,” kata Farid.

Alih-alih kritik Farid menjadi saran. Pihak lain yang tak terkait dengan kerja Kemenkop UKM, malah menuduh Farid menyebar kebohongan. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muannas Alaidid yang mengatasnamakan Ketua Umum Perhimpunan Cyber Indonesia melayangkan somasi pernyataan Farid di Twitter. Muannas pun mengancam akan melaporkan ke kepolisian jika Farid tak menghapus cuitannya itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement