Rabu 27 May 2020 20:00 WIB

Penjualan BBM Pertamina Turun 18 Persen

Satgas Pertamina terus bersiaga memonitor distribusi BBM dan LPG

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) sebuah kendaraan di SPBU Muri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pertengahan Mei lalu. PT Pertamina mencatat, penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline selama tiga hari masa Lebaran H-1 hingga H+1 di bawah normal.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) sebuah kendaraan di SPBU Muri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pertengahan Mei lalu. PT Pertamina mencatat, penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline selama tiga hari masa Lebaran H-1 hingga H+1 di bawah normal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatat penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline selama tiga hari masa Lebaran H-1 hingga H+1 masih 18 persen. Pertumbuhan itu di bawah kondisi normal sebelum pandemi Covid-19, yakni periode Januari-Februari 2020.

Meski konsumsi gasoline mengalami kenaikan pada H-1 Lebaran sebesar 99.932 KL, tapi pada hari H lebaran konsumsi turun di angka  58.510 KL dan H+1 tercatat 72.978 KL.

Baca Juga

Dengan demikian, rata-rata penyaluran gasoline selama tiga hari Lebaran tersebut mencapai 77.140 KL. Sementara, rata-rata penyaluran harian normal periode Januari-Februari 2020 mencapai 93.557 KL.

"Pada H-1 gasoline sempat mengalami kenaikan 6,8 persen di atas konsumsi normal, tapi pada hari hari selanjutnya konsumsi turun sehinga secara rata-rata selama H-1 sampai H+1 Lebaran, konsumsi BBM jenis gasoline masih 18 persen, di bawah konsumsi normal," kata VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman melalui siaran persnya, Rabu (27/5).