Kamis 28 May 2020 17:15 WIB

Gencatan Senjata Usai, Taliban Lancarkan Serangan

Taliban menyerang pos pemeriksaan di Provinsi Parwan, Afghanistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Petempur Taliban berkumpul bersama warga di distrik Surkhroad, Provinsi Nangarhar, Kabul, Afghanistan. Taliban menyerang pos pemeriksaan di Provinsi Parwan, Afghanistan. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Rahmat Gal
Petempur Taliban berkumpul bersama warga di distrik Surkhroad, Provinsi Nangarhar, Kabul, Afghanistan. Taliban menyerang pos pemeriksaan di Provinsi Parwan, Afghanistan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Taliban menyerang pos pemeriksaan di Provinsi Parwan, Afghanistan, pada Kamis (28/5). Serangan ini merupakan serangan pertama Taliban setelah berakhirnya tiga hari gencatan senjata dalam rangka Idul Fitri.

Sebanyak tujuh pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam serangan tersebut. “Taliban juga menderita korban,” kata juru bicara gubernur Parwan, Waheeda Shahkar, dikutip laman Gulf Today.

Baca Juga

Taliban telah menerapkan gencatan senjata selama tiga hari yang berlangsung sejak Ahad (24/5) hingga Selasa (26/5) lalu. Hal itu dilakukan dalam rangka perayaan Idul Fitri.

Pada Selasa lalu, Pemerintah Afghanistan sempat mendesak agar gencatan senjata diperpanjang. Desakan disampaikan bersamaan dengan pengumuman rencana pembebasan 900 tahanan Taliban.

“Untuk manajemen masalah tahanan yang lebih baik, penting untuk memperpanjang gencatan senjata,” kata juru bicara penasihat keamanan nasional Afghanistan, Javid Faisal, dalam sebuah konferensi pers.

Pada Senin (25/5), Pemerintah Afghanistan membebaskan 100 tahanan Taliban. Perintah pembebasan dikeluarkan langsung Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

Pembebasan para tahanan itu merupakan bentuk iktikad pemerintah untuk menciptakan perdamaian. “Untaian niat baik ini akan terus berlanjut. Kami percaya pada perdamaian abadi serta Afghanistan yang aman, dan kami akan menjamin kepercayaan itu,” ujar Direktur Jenderal Perlindungan Sipil di Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Intezar Khadim, melalui akun Twitter pribadinya dikutip laman Yeni Safak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement