Sabtu 30 May 2020 03:55 WIB

E-Commerce Bersiap Hadapi New Normal

E-Commerce Bersiap Hadapi 'The New Normal' yang Jadi Tantangan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
E-Commerce Bersiap Hadapi 'The New Normal' yang Jadi Tantangan. (FOTO: Unsplash/Rupixen)
E-Commerce Bersiap Hadapi 'The New Normal' yang Jadi Tantangan. (FOTO: Unsplash/Rupixen)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Wabah corona telah mengubah interaksi masyarakat, termasuk cara hidup, cara bekerja, hingga kebiasaan berbelanja. Meski begitu, masyarakat tetap mengandalkan belanja daring di e-commerce.

Namun demikian, bukan berarti tatanan kehidupan baru tak menjadi tantangan bagi perusahaan, khususnya di industri e-commerce. Sebab, perwakilan JD.id menilai tatanan kehidupan baru itu begitu penuh tantangan.

"Industri fesyen salah yang paling terdampak (tatanan kehidupan baru)," kata Head of Fashion Category JD.id, Stephanie Susilo.

Baca Juga: Dalam New Normal, 6 Kegiatan Ini Bakal Alami Perubahan, Sudah Terjadi Sejak Ada PSBB!

Baca Juga: Hadapi Masa Sulit, Investor Tokopedia Kembali Jual Saham Demi Bayar Utang

Sebagai gambaran, menurut Kapersky, tatanan kehidupan baru telah mulai berdampak pada keseimbangan kehidupan seseorang; di mana mereka kesusahan memecah fokus untuk aktivitas pribadi dan pekerjaan.

Sekitar 31% pekerja mengklaim lebih banyak mengisi waktu untuk bekerja daripada sebelum ada corona, sedangkan 46% mengaku lebih banyak mengisi waktu dengan aktivitas pribadi.

Ditambah, kini pemerintah sedang mencanangkan kebijakan new normal duna mengembalikan kegiatan ekonomi. Karena itulah, para pemain e-commerce mulai mempersiapkan kajian protokol kesehatan agar para pegawainya kembali bekerja dari kantor.

Bukalapak mengklaim bakal membatasi jumlah karyawan yang bekerja di kantor sambil memantau kondisi corona di Tanah Air. Sementara itu, Tokopedia masih meminta para karyawan bekerja dari rumah.

Di sisi lain, Shopee pun masih mengimplementasikan kebijakan bekerja dari rumah yang berlaku sejak dua bulan lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement