Sabtu 30 May 2020 21:58 WIB

BIN Gelar Rapid Test Massal di Zona Merah Tangerang

BIN melaksanakan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang.

Petugas melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) kepada warga di Kota Tangerang, Banten, Sabtu (30/5/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan rapid test secara massal sebagai salah satu upaya pengendalian transmisi COVID-19
Foto: Antara/Fauzan
Petugas melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) kepada warga di Kota Tangerang, Banten, Sabtu (30/5/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan rapid test secara massal sebagai salah satu upaya pengendalian transmisi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) kembali menggelar rapid test dan swab test massal Covid-19 di kawasan yang termasuk zona merah penyebaran Covid-19. Kali ini di Kawasan Bisnis CBD Ciledug, Jalan HOS Cokroaminoto, Karang Tengah, Kota Tangerang, Sabtu (30/5).

Staf Khusus KaBIN Mayor Jenderal TNI (Purn) Neno Hamriono melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta mengatakan BIN melaksanakan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang. Selain menyediakan kit rapid test, BIN juga membawa mobil laboratorium untuk swab test apabila dari hasil rapid test ditemukan ada yang reaktif.

Baca Juga

Kegiatan rapid test massal tersebut, kata Neno, merupakan arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan untuk membantu pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19. "Kenapa di daerah ini kami pilih sebagai tempat untuk rapid test? Karena adanya permintaan dari Pemkot Tangerang. Selain itu, juga daerah ini merupakan daerah zona merah atau episentrum (penyebaran Covid-19)," tuturnya.

Neno mengemukakan bahwa dalam kegiatan itu mereka menyediakan 700 kit rapid test dengan proses pemeriksaan yang berlangsung dari pagi hingga kit tersebut habis. "Masyarakat yang datang akan kami layanani semaksimal mungkin, memang targetnya ada 500. Namun, apabila yang datang lebih dari 500 orang itu kami akan tetap melayani sampai semua yang datang dilakukan rapid test seluruhnya, dan swab test tentunya kalau ada yang reaktif dari rapid test," ujarnya.

Menurut dia, kegiatan tersebut juga merupakan upaya proaktif dari BIN untuk menyisir wilayah episentrum sesuai dengan program pemerintah. Caranya melalui pelaksanaan tes masif, kemudian tracing yang agresif dan isolasi yang ketat.

"Sesuai prosedur yang reaktif ini akan kami lakukan swab test kemudian akan lakukan PCR. Keuntungan yang kami lakukan adalah akan memperoleh waktu kurang lebih lima sampai enam jam itu hasilnya sudah keluar," kata Neno menambahkan.

Apabila hasilnya tes itu ada yang reaktif di atas sepuluh persen per hari itu ada kemungkinan perpanjang, lanjut dia, namun jika hasilnya di bawah sepuluh persen tidak perpanjang lagi. Neno menyebutkan swab test dengan mobil laboratorium juga lebih efektif dan lebih cepat ketimbang harus ke rumah sakit.

"Kalau swab test kami ada dua mobil. Satu kendaraan itu ada dua kemampuannya adalah 76 sampel. Jadi kami bisa maksimal swab test maksimal bisa mencapai 200 hingga 300 sampel sekali jalan selama lima jam. Jadi hasilnya itu hari ini juga bisa tahu," ujar Neno.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin yang hadir mendampingi kegiatan mengapresiasi langkah BIN yang sudah menggelar rapid test massal tersebut. "Saya berterima kasih kepada BIN yang sudah melakukan rapid test bahkan melakukan swab test dan PCR jika ada yang reaktif. Saat ini, Pemkot Tangerang sedang melakukan evaluasi PSBB dengan gubernur dalam rangka persiapan penerapan normal baru," ujarnya.

BIN memang tengah gencar menggelar rapid test massal dan memberikan bantuan alat-alat kesehatan ke sejumlah rumah sakit. Adapun titik-titik yang sudah digelar rapid test masal di antaranya di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, maupun Surabaya.

 

BIN Gelar Rapid Test Massal di Zona Merah Tangerang

JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) kembali menggelar rapid test dan swab test massal Covid-19 di kawasan yang termasuk zona merah penyebaran Covid-19. Kali ini di Kawasan Bisnis CBD Ciledug, Jalan HOS Cokroaminoto, Karang Tengah, Kota Tangerang, Sabtu (30/5).

Staf Khusus KaBIN Mayor Jenderal TNI (Purn) Neno Hamriono melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta mengatakan BIN melaksanakan kegiatan tersebut bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang. Selain menyediakan kit //rapid test, BIN juga membawa mobil laboratorium untuk swab test apabila dari hasil rapid test ditemukan ada yang reaktif.

Kegiatan /rapid test massal tersebut, kata Neno, merupakan arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan untuk membantu pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19. "Kenapa di daerah ini kami pilih sebagai tempat untuk //rapid test? Karena adanya permintaan dari Pemkot Tangerang. Selain itu, juga daerah ini merupakan daerah zona merah atau episentrum (penyebaran Covid-19)," tuturnya.

Neno mengemukakan bahwa dalam kegiatan itu mereka menyediakan 700 kit //rapid test dengan proses pemeriksaan yang berlangsung dari pagi hingga kit tersebut habis. "Masyarakat yang datang akan kami layanani semaksimal mungkin, memang targetnya ada 500. Namun, apabila yang datang lebih dari 500 orang itu kami akan tetap melayani sampai semua yang datang dilakukan //rapid test seluruhnya, dan swab test tentunya kalau ada yang reaktif dari //rapid test," ujarnya.

Menurut dia, kegiatan tersebut juga merupakan upaya proaktif dari BIN untuk menyisir wilayah episentrum sesuai dengan program pemerintah. Caranya melalui pelaksanaan tes masif, kemudian tracing yang agresif dan isolasi yang ketat.

"Sesuai prosedur yang reaktif ini akan kami lakukan swab test kemudian akan lakukan PCR. Keuntungan yang kami lakukan adalah akan memperoleh waktu kurang lebih lima sampai enam jam itu hasilnya sudah keluar," kata Neno menambahkan.

Apabila hasilnya tes itu ada yang reaktif di atas sepuluh persen per hari itu ada kemungkinan perpanjang, lanjut dia, namun jika hasilnya di bawah sepuluh persen tidak perpanjang lagi. Neno menyebutkan swab test dengan mobil laboratorium juga lebih efektif dan lebih cepat ketimbang harus ke rumah sakit.

"Kalau swab test kami ada dua mobil. Satu kendaraan itu ada dua kemampuannya adalah 76 sampel. Jadi kami bisa maksimal swab test maksimal bisa mencapai 200 hingga 300 sampel sekali jalan selama lima jam. Jadi hasilnya itu hari ini juga bisa tahu," ujar Neno.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin yang hadir mendampingi kegiatan mengapresiasi langkah BIN yang sudah menggelar //rapid test massal tersebut. "Saya berterima kasih kepada BIN yang sudah melakukan //rapid test bahkan melakukan swab test dan PCR jika ada yang reaktif. Saat ini, Pemkot Tangerang sedang melakukan evaluasi PSBB dengan gubernur dalam rangka persiapan penerapan normal baru," ujarnya.

BIN memang tengah gencar menggelar //rapid test massal dan memberikan bantuan alat-alat kesehatan ke sejumlah rumah sakit. Adapun titik-titik yang sudah digelar //rapid test masal di antaranya di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, maupun Surabaya.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement