REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Planet-planet raksasa di tata surya dan bintang-bintang lain memiliki awan eksotis yang berbeda dengan di Bumi. Yang paling ekstrem adalah eksplanet raksasa yang umum disebut hot Jupiters.
Disebut hot jupiter karena eksoplanet raksasa ini secara fisik mirip Planet Jupiter namun memiliki periode orbit yang sangat pendek terhadap bintang inangnya. Sebuah tim astronom dari Amerika Serikat, Kanada dan Inggris telah membuat model prediksi jenis awan untuk hot Jupiters dengan suhu berbeda hingga ribuan derajat Kelvin.
Anehnya, tipe awan yang paling umum diperkirakan pada kisaran suhu yang besar, harus terdiri dari tetesan cairan atau silikon dan oksigen, seperti kuarsa leleh atau pasir cair. Pada hot Jupiters yang dingin suhunya dibawah sekitar 950 Kelvin (1.250 derajat Fahrenheit), langit didominasi oleh kabut hidrokarbon pada dasarnya kabut asap.
Model ini akan membantu para astronom mempelajari gas-gas di atmosfer dunia yang jauh ini sebab awan mengganggu pengukuran komposisi atmosfer. Ini juga dapat membantu para ilmuwan planet memahami atmosfer planet-planet raksasa yang lebih dingin dan bulan-bulan mereka, seperti bulan-bulan Jupiter dan Saturnus, Titan.