Ahad 31 May 2020 14:35 WIB

Balap F1 GP Austria akan Kembali 5 Juli

Dua balapan F1 pada 5 dan 12 Juli di Spielberg akan digelar tanpa penonton.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Balap mobil Formula Satu (F1) GP Austria di Sirkuit Spielberg pada 2019.
Foto: EPA-EFE/CHRISTIAN BRUNA
Balap mobil Formula Satu (F1) GP Austria di Sirkuit Spielberg pada 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sempat tertunda karena pandemi Covid-19, ajang balap Formula 1 (F1) GP Austria akhirnya mendapat lampu hijau untuk kembali digelar pada 5 Juli. Hal ini disampaikan pemerintah Austria pada Sabtu (30/5) waktu setempat. Dengan demikian Sirkuit Spielberg bersiap untuk menggelar balapan dua balapan.

"Dua balapan Formula Satu pada 5 dan 12 Juli di Spielberg akan digelar tanpa penonton," kata Menteri Kesehatan Austria Rudolf Anschober dikutip dari The News, Ahad (31/5).

Baca Juga

Anschober mengatakan, dua balapan itu disetujui setelah penyelenggara F1 mengajukan rencana yang lengkap dan profesional untuk memerangi penyebaran Covid-19. Imbas wabah Covid-19 membuat kalender F1 musim ini menjadi kacau dengan batalnya seri pembuka Grand Prix Australia pada Maret lalu, hanya beberapa jam sebelum sesi latihan dimulai. Melbourne satu dari 10 balapan yang dibatalkan atau ditunda. 

Walau demikian, bos F1 Chase Carey yakin menggelar 15-18 balapan masih mungkin terjadi. Tetapi, menggelar dua balapan beruntun di Sirkuit Silverstone bakal mendapat tantangan setelah pemerintah Inggris bersikeras bahwa semua orang yang datang ke Inggris harus menjalani karantina dua pekan.

Anschober menambahkan musim akan dimulai jika semua jaminan kesehatan yang dibuat oleh F1 terpenuhi. "Selain prosedur kebersihan yang ketat, hal lainnya melibatkan tes rutin dan pemeriksaan kesehatan untuk tim dan semua pekerja lainnya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement