Rabu 03 Jun 2020 00:14 WIB

BIN: 186 Orang Reaktif Covid-19 pada Rapid Test di Surabaya

Mereka yang pemeriksaannya menunjukkan hasil reaktif, kemudian menjalani swab test.

Red: Andi Nur Aminah
Warga mengantre untuk mengikuti tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 secara massal di Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/6/2020). Tes diagnositk cepat dan swab test yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Kota Surabaya tersebut digelar untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat yang berada di zona merah sekaligus sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/Moch Asim
Warga mengantre untuk mengikuti tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 secara massal di Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/6/2020). Tes diagnositk cepat dan swab test yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Kota Surabaya tersebut digelar untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat yang berada di zona merah sekaligus sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) menyebutkan sebanyak 186 orang reaktif Covid-19 pada hari kelima rapid test massal yang digelar di Surabaya, Jawa Timur. Head of Medical Intelligence Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani rapid test Covid-19 yang digelar BIN, melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (2/6) menyebutkan ada dua titik pelaksanaan kegiatan.

Pada lokasi pertama, yakni di Taman Mundu, Tambaksari, BIN telah melakukan rapid test terhadap 699 orang. Sebanyak 71 orang di antaranya reaktif Covid-19.

Baca Juga

Di lokasi kedua, yakni di sisi barat Masjid Agung Al-Akbar, BIN melakukan rapid test terhadap 594 orang. Di lokasi itu, terjaring 115 orang diketahui hasilnya reaktif Covid-19.

Mereka yang pemeriksaannya menunjukkan hasil reaktif, kemudian menjalani swab test untuk mendapatkan hasil yang lebih presisi. "Untuk di lokasi pertama yang swab test 81 orang (ada tambahan 10 orang dari puskesmas) dan lokasi kedua 125 (tambahan 10 orang dari puskesmas dalam kategori PDP)," kata Wulan.