Rabu 03 Jun 2020 00:41 WIB

Klaster Pasar Cileungsi Kembali Sumbang 6 Kasus Covid-19

Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor bertambah 12 orang.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Nur Aini
Suasana Pasar Cileungsi setelah ditutup di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (31/5/2020). Pemerintah Kabupaten Bogor menutup sementara Pasar Cileungsi mulai hari ini, setelah menjadi klaster baru penularan COVID-19 dengan jumlah total tujuh penderita.
Foto: ANTARA /Yulius Satria Wijaya
Suasana Pasar Cileungsi setelah ditutup di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (31/5/2020). Pemerintah Kabupaten Bogor menutup sementara Pasar Cileungsi mulai hari ini, setelah menjadi klaster baru penularan COVID-19 dengan jumlah total tujuh penderita.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah positif Covid-19 di Kabupaten Bogor kembali mengalami penambahan kasus. Dari rilis resmi Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor pada Selasa (2/6), terjadi penambahan sebanyak 12 kasus positif Covid-19 sehingga total menjadi menjadi 217 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah mengungkapkan, enam dari 12 kasus tersebut berasal dari klaster Pasar Cileungsi. Sementara, enam kasus lainnya berasal dari Kecamatan Ciomas dan Cibinong masing-masing satu kasus dan empat kasus dari kecamatan Bojong Gede.

Baca Juga

"Enam orang itu campur (bukan hanya pedagang), ini satu keluarga. Di antaranya, anaknya adalah pedagang di Pasar Cileungsi," kata Syarifah melalui pesan singkat, Selasa (2/6).

Dengan penambahan tersebut, jumlah klaster Pasar Cileungsi yang sebelumnya 10 orang menjadi 16 kasus. Syarifah menyatakan, klaster Pasar Cileungsi telah menjadi transmisi lokal Covid-19 yang harus diwaspadai dan harus terus dilakukan penelusuran kontak.

"Tim surveillance terus monitor hasil yang positif untuk dilakukan tracking lagi," tuturnya.

Saat ini, Pasar Cileungsi masih ditutup dan diseterilkan sementara dari aktivitas perdagangan. Syarifah menyatakan, pihak manajemen pasar juga sedang melakukan penataan untuk mempersiapkan pasar ketika kembali beroperasi.

"Manajemen pasar sedang melakukan penataan yang apabila dioperasionalkan kembali harus mengikuti protokol kesehatan," tuturnya.

Selain penambah kasus positif Covid-19, Syarifah mengatakan terjadi lima penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia. Demikian, jumlah PDP yang meninggal dunia menjadi 104 orang.

"Lima kasus PDP meninggal adalah Laki-laki (45 tahun) asal Rancabungur, Laki-laki 64 tahun asal Ciampea, Perempuan (47 tahun) asal Parung, Laki-laki (62 tahun) asal Ciomas dan Perempuan (48 tahun) asal Sukamakmur," jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement