REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea FC, Frank Lampard tidak berhenti bekerja kendati sepak bola sedang vakum. Pandemi covid-19 membuat kompetisi musim 2019/2020, rehat sejenak. Namun Lampard tetap menyusun perencanaan dengan pemain dan staffnya. Intinya bagaimana mereka menghadapi tantangan ini, dengan tindakan seefektif mungkin.
Periode Lockdown juga memberinya waktu untuk merenungkan berbagai hal. Dalam sebuah wawancara dengan majalah the Blues, Lampard berbicara mengenai lika-liku kepelatihannya. Seputar bagaimana dirinya pertama kali terjun ke dunia manajerial. Sampai pada cara yang ia tempuh dalam menyikapi situasi krisis.
Pertama, bagaimana cara dia menangani sorotan pada kebijakannya di klub. Lampard mencoba berpikiran terbuka akan hal itu. Ia memahami ada tekanan besar dalam status sebagai pelatih kepala Chelsea.
Ia sudah memiliki pengalaman di Derby County. Selanjutnya ia melihat sebuah tantangan di level atas ketika bekerja di klub yang berjuang menuju puncak Liga Primer. Ada banyak pemikiran dari luar. Baik itu kritikan maupun dukungan. Lampard tetap menjadi diri sendiri.
"Anda harus menanganinya sebaik mungkin, dan tidak membiarkan hal itu memengaruhi anda secara negatif," kata arsitek tim berusia 41 tahun ini, dikutip dari laman resmi klubnya, Rabu (3/6).
Namun bukan berarti ia menutup diri. Ada masukan positf, bisa ia terima. Pada intinya, Lampard berupaya bersikap respek pada semua pihak, apa adanya. Tindakan tersebut tidak bermaksud menyenangkan semua orang. Ia memahami ia tidak bisa memuaskan semua pendukung Chelsea, penggemar sepakbola atau para pengamat.
"Saya sedikit mendengarkan. Tapi paling utama, tetap fokus pada pekerjaan anda. Biasanya setelah pertandingan, anda menganalisa sesuatu, lalu konsentrasi ke laga berikutnya. Sesederhana itu," ujar Lampard.
Kemudian perihal pelajaran yang didapat dari musim ini. Lampard mengakui musim 2019/2020 mengajarkan banyak hal padanya.
Dengan adanya pandemi covid-19, menurutnya, semua orang lebih menyadari pentingnya kebersamaan bersama keluarga. Itu hal baik bagi dirinya secara personal. Mengingat ia sering memberikan banyak waktu untuk pekerjaan.