REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Objek wisata Kebun Binatang Bandung bersiap membuka kegiatan operasional di masa new normal pandemi corona atau Covid-19. Namun, pembukaan tempat akan dilakukan setelah pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengeluarkan kebijakan yang membolehkan objek wisata untuk beroperasi.
Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafii mengatakan sejak satu pekan terakhir pihaknya sudah melakukan kegiatan bersih-bersih di area dalam dan luar objek wisata. Selain itu pihaknya sudah mulai menerapkan protokol kesehatan hingga objek wisata mulai dibuka.
"Dalam seminggu terakhir berbenah, satu kita bersih-bersih daun diangkut, dibuang menjadi kompos, mulai membersihkan lumut-lumut karena tidak ada pengunjung, rumput liar, ranting-ranting dirapihkan perapihan taman-taman," ujarnya saat dihubungi, Kamis (4/6).
Ia mengatakan sejumlah pengelola foodcourt pun sudah membersihkan area jualan. Ke depan katanya, pihaknya memasang garis di pintu masuk antrean pengunjung dengan jarak 1,5 meter, menyiapkan thermo gun untuk mengukur suhu tubuh pengunjung dan karyawan. "Di atas 37,5 celcius minta tidak masuk dan kalau pengunjung dan karyawan pulang saja karena ada indikasi tidak sehat," katanya.
Menurutnya, petugas loket, pengecek karcis akan memakai masker dan sarung tangan. Selain itu, Sulhan mengatakan pihaknya menyiapkan hand sanitazer dibeberapa titik. Menurutnya, pegangan di tangga-tangga akan dibersihkan minimal dua kali sehari, juga menyiapkan hand sanitazer di toilet.
"Di foodcourt, empat kursi pada satu meja hanya bisa diisi dua orang saja untuk menjaga jarak," katanya. Selain itu, fasilitas menunggang gajah dan kuda ditiadakan namun untuk unta tetap ada hanya satu orang.
Sulhan menambahkan jika dalam satu hari di akhir pekan bisa menampung 1.000 hingga 1.500 orang maka ke depan dibatasi hanya 50 persen. Menurutnya, jika sudah penuh maka akan diberlakukan sistem buka tutup semisal lima orang keluar maka lima orang lainnya masuk.
"Orang-orang enggak boleh lagi berdempetan harus jaga jarak, ada petugas yang berkeliling mengingatkan," katanya.
Meski sudah melakukan persiapan di era new normal namun pihaknya menunggu kebijakan Pemkot Bandung kapan objek wisata bisa dibuka. "Kapan bukanya belum tahu, persiapan saja dulu," ungkapnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandung telah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimana aktivitas masyarakat tertentu diperbolehkan hanya 30 persen. Namun, beberapa tempat seperti objek wisata belum diperbolehkan beroperasi. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kaniasari mengatakan baru hotel dan restoran yang bisa beroperasi dengan dibatasi pergerakan manusia sebesar 30 persen.