REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Ratusan Aktivis dan Penggiat Lingkungan Hidup gelar aksi bersih-bersih Sungai Cisadane. Hal ini dilakukan dalam rangka pemulihan Sungai Cisadane sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia pada tanggal 5 Juni 2020.
Aksi yang bertemakan "Clean Up Cisadane" menuntut agar para pihak yang bertanggung jawab untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cisadane secara menyeluruh. Sebelumnya diketahui 100 ton sampah dari TPA Cipeucang longsor menutupi sebagian aliran Sungai Cisadane.
"Kita bersihkan hanya bagian permukaannya saja, tadi kita turun ternyata masih banyak sampah terpendam dibawah sungai, jadi kita minta sampahnya agar dikeruk sampai permukaan bawah sungai," ujar Koordinator Aksi sekaligus Direktur Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) Ade Yunus, Jumat (5/7).
Lebih lanjut, aksi yang dilakukan oleh ratusan penggiat aktivis lingkungan itu juga sebagai upaya mendesak pemerintah kota untuk segera mempercepat lakukan pemulihan Sungai Cisadane. "Kondisi Sungai Cisadane sudah mengkhawatirkan, jadi kita minta untuk mempercepat Recovery dan Normalisasi Clean Up Cisadane, " katanya.
Adapun akibat dari longsornya gunungan sampah TPA Cipeucang, pasalnya tak hanya merusak ekosistem Sungai Cisadane tetapi juga mengancam permukiman di sekitarnya.
Terkait pelanggaran dan kelalaian yang mengakibatkan longsornya sungai Cisadane, Ade minta tetap diproses secara hukum. "Kita serahkan dan percayakan sepenuhnya kepada APH, dan Kementerian terkait, yang pasti harus ada yang bertanggung jawab," jelasnya
Di samping itu, aksi bersih-bersih sungai yang dilakukan oleh penggiat lingkungan dimulai dari titik start Posko (Banksasuci) Kota Tangerang. Kemudian berakhir di lokasi longsor TPA Cipeucang Kota Tangerang Selatan.