REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Banda Aceh mengingatkan, di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" sedang bersiap-siap untuk membuka sekolah kembali agar kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman di Banda Aceh, Jumat mengatakan pemkot sedang menyiapkan skema pendidikan baru dengan menerapkan aturan terkait protokol kesehatan pencegahan COVID-19. "Tengah kami bahas bersama dengan DPRK. Kita akan melakukan edukasi, dan simulasi terlebih dahulu," katanya.
Dalam simulasi yang direncanakan dan bakal dijalankan pihak sekolah, ia mencontohkan, maka jumlah siswa-siswi dalam satu kelas dibagi menjadi 50 persen dari jumlah total. Sehingga terdapat 50 persen di antaranya pelajar yang masuk satu kelas pada pagi hari, sedangkan sisanya masuk kelas di siang hari demi mematuhi protokol kesehatan bagi murid sekolah.
Sebelumnya, Wali Kota Aminullah Usman telah melakukan kegiatan konferensi video bersama sejumlah kepala sekolah mulai tingkat PAUD, SD dan SMP se-Banda Aceh di pendopo wali kota Banda Aceh, Kamis (5/6).
Pemkot Banda Aceh awal pekan ini telah mengumumkan bahwa sistem belajar-mengajar secara daring dari rumah di ibu kota Provinsi Aceh diperpanjang hingga 20 Juni 2020 yang sebelumnya berakhir pada Mei.
"Skema ini masih kami rencanakan, kamimasih menunggu instruksi dari pusat terkait hal ini. Namun, ini semua merupakan kesiapan Banda Aceh dalam menjalankan pendidikan di era baru nanti," ujar dia.
Wali kota juga mengatakan, jika sekolah akan berjalan kembali, maka Pemkot Banda Aceh akan memfasilitasi terutama baik para guru dan murid untuk dilakukan rapid tes.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh sebelumnya telah melakukan "polling" secara daring yang dibuka selama dua hari, yakni Kamis (29/5), dan Jumat (30/5), yang ditujukan kepada guru, orang tua/wali murid, dan siswa-siswi.
Hasil dari "polling" tersebut, terdapat total 26 ribu responden, di antaranya 49,45 persen menyatakan setuju sekolah dibuka kembali, 40 persen tidak setuju, dan 10,55 persen tidak tahu.
"Kami juga masih merancang kebutuhan fasilitas, dan alat kesehatan untuk semua sekolah. Semua sekolah harus siap menerapkan protokol kesehatan. Kita harus benar-benar siap, dan kita berharap tidak terjadi gelombang kedua COVID-19," tutur Wali Kota Aminullah.