REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Aktivis hak sipil Amerika Serikat (AS) Rev Al Sharpton mengatakan pada pekan ini ia mengumumkan unjuk rasa yang akan digelar di Washington D.C pada 28 Agustus. Tanggal itu adalah tanggal Martin Luther King menyampaikan pidato terkenal 'I Have a Dream'.
Al Sharpton mengatakan event pada bulan Agustus akan menjadi cara menjaga momentum menentang rasialisme di Amerika saat proses hukum pembunuhan George Floyd yang dilakukan oleh polisi kulit putih berlangsung.
Ia mengatakan proses hukum bisa memakan waktu berbulan-bulan apabila tidak mencapai satu tahun. Karena itu momentum untuk melawan rasialisme dan diskriminasi harus terus dijaga.
"Kecuali jika akhirnya berlangsung selama satu tahun dan orang melanjutkan cerita lain dan Anda tidak memiliki perhatian dan tekanan publik yang Anda butuhkan," kata Al Sharpton, Sabtu (6/6).
Ia mengatakan akan terus mendorong momentum hingga November tapi bukan untuk alasan politik dan mengamankan suara. Karena orang-orang yang memilih surat adalah orang-orang terdidik. "Anda harus mendidik masyarakat dalam hal memberikan suara," katanya.
Al Sharpton mengatakan salah satu mimpi Martin Luther King adalah memberikan hak suara dan waktu 90 hari sebelum pemilihan agar pemilih dapat menyakinkan wakil mereka untuk mengubah undang-undang. "Kalau tidak maka tidak ada gunanya," kata Al Sharpton.