Sabtu 06 Jun 2020 14:06 WIB

Kisah Dakwah Masjid Jogokariyan yang Dahulu Kampung Komunis

Cermin rekonsilasi sejati antara kader PKI dan Islam terjadi di Masjid Jogokariyan

Red: Muhammad Subarkah
Umat muslim menunaikan Shalat Iedul Fitri 1441 H di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (24/5). Imbas wabah Covid19 Shalat Iedul Fitri  diadakan di Masjid Jogokariyan dari sebelumnya di lapangan
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Umat muslim menunaikan Shalat Iedul Fitri 1441 H di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (24/5). Imbas wabah Covid19 Shalat Iedul Fitri diadakan di Masjid Jogokariyan dari sebelumnya di lapangan

REPUBLIKA.CO.ID, — Oleh Rizki Lesus, Pegiat Islam untuk Bangsa

M Jazir ASP, tokoh Jogokariyan yang pernah lama menjadi ketua takmir masjid pernah menyatakan bahwa masyarakat kini hanya mengenal Jogokariyan sebagai kampung islami saja. Padahal untuk mencapi kondisi itu perlu banyak pengorbanan dan jalan berllku yang panjang..

“Sekarang ini orang kenal Jogokariyan sebagai masjid yang makmur.  Tidak ada yang tahu ini basis PKI. Itu banyak yang kita lakukan, mengubah image kampung komunis menjadi kampung islami. Sudah berhasil, bagaimana kami membuat identitas baru bagi jogokariyan,” katanya seraya mengatakan masjid Jogokaryan bisa menjadi cermian sebagai ajang rekonsilasi sebagai imbas tragedi berdarah kudeta PKI pada 1965.

Menurutnya, ada beberapa faktor keberhasilan mengapa orang-orang komunis akhirnya kembali kepada Islam.Pertama, menurut Jazir ialah memuliakan mereka dan tidak dianggap sebagai musuh lagi.