Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
CEO Facebook Mark Zuckerberg merilis pernyataan panjang di halaman pribadinya bahwa ia mendukung gerakan Black Lives Matter dan akan mulai terlibat dalam serangkaian ulasan kebijakan perusahaan.
Secara khusus, Zuckerberg mengatakan bahwa ia dan kepemimpinan perusahaan akan meninjau sikap kontroversialnya seputar "ancaman penggunaan kekuatan negara," terkait pernyataan Presiden Donald Trump tentang penembakan pemrotes yang memicu kemarahan dari Facebook dan Twitter.
Baca Juga: Pedas! Mantan Pegawai Facebook Teriak Mark Zuckerberg Pengecut atas Postingan Donald Trump!
Posting ini sebagian besar poin berulang Zuckerberg dibuat dalam pertemuan semua tangan awal pekan ini, rinciannya dilaporkan sebagaimana dilansir dari The Verge di Jakarta, Senin (8/6/2020).
“Kami akan meninjau kebijakan kami yang memungkinkan diskusi dan ancaman penggunaan kekerasan oleh negara untuk melihat apakah ada amandemen yang harus kami adopsi. Ada dua situasi khusus di bawah kebijakan ini yang akan kami tinjau," tulis Zuckerberg.
“Yang pertama adalah contoh penggunaan berlebihan polisi atau kekuatan negara. Mengingat sejarah sensitif di AS, ini patut mendapat pertimbangan khusus. Kasus kedua adalah ketika suatu negara mengalami kerusuhan sipil atau konflik kekerasan yang berkelanjutan.”
Dia juga mengakhiri catatan itu dengan menulis, “Kepada anggota komunitas Black kami: Saya mendukung Anda. Hidupmu penting. Black lives matter,"
Zuckerberg telah menghabiskan beberapa hari terakhir membela keputusannya untuk tidak mengambil tindakan terhadap postingan Donald Trump yang dianggap sebagai glorifikasi kekerasan.
Zuckerberg juga mengatakan Facebook akan meninjau kembali bagaimana ia menangani pelanggaran konten yang menyimpang dari pendekatan biner.
"Saya tahu banyak di antara Anda berpikir kita seharusnya memberi label jabatan Presiden dalam beberapa cara pekan lalu. Kebijakan kami saat ini adalah jika konten benar-benar menghasut kekerasan, maka mitigasi yang tepat adalah untuk menjatuhkan konten tersebut - jangan biarkan orang terus melihatnya di balik bendera,” tulis Zuckerberg.
“Tidak ada pengecualian untuk kebijakan ini untuk politisi atau berita. Saya pikir kebijakan ini berprinsip dan masuk akal, tetapi saya juga menghormati banyak orang yang berpikir mungkin ada alternatif yang lebih baik, jadi saya ingin memastikan kami mendengar semua gagasan itu." lanjutnya.