Senin 08 Jun 2020 16:09 WIB

Seluruh Objek Wisata Garut Dibuka Kembali

Objek wisata di Garut mulai dibuka kembali, kecuali wisata air.

Objek wisata di Garut mulai dibuka kembali, kecuali wisata air (Foto: Tempat Wisata Alam (TWA) Situ Cangkuang, Kabupaten Garut, Jawa Barat)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Objek wisata di Garut mulai dibuka kembali, kecuali wisata air (Foto: Tempat Wisata Alam (TWA) Situ Cangkuang, Kabupaten Garut, Jawa Barat)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Jawa Barat, secara resmi telah membuka kembali seluruh objek wisata, kecuali wisata air seperti kolam renang di kawasan Cipanas Garut maupun Darajat. Pasalnya, wisata air dinilai memiliki potensi tinggi penyebaran wabah Covid-19.

"Kalau secara resmi sesuai dengan surat edaran kami mulai dari hari ini tanggal 8 Juni dibuka, kecuali taman air atau kolam renang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan di Garut, Senin (8/6).

Baca Juga

Ia menuturkan, objek wisata yang boleh dikunjungi di antaranya pantai, danau, maupun wisata alam lainnya seperti alam pegunungan yang menjadi ciri khas daerah Garut. Sedangkan wisata pemandian air panas yang selama ini menjadi unggulan Garut, kata Budi, belum dapat dibuka untuk umum karena khawatir terjadi penularan wabah COVID-19 saat berkerumun di kolam renang.

"Meski ada anggapan di air itu masih aman, tapi kita untuk taman air dan kolam renang belum dulu," katanya.

Ia menyampaikan, pemandian air panas Darajat di Kecamatan Pasirwangi tetap ditutup untuk kegiatan berenang sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan. Sementara di Cipanas Garut, kata dia, hanya kolam renang atau taman air saja yang ditutup, sedangkan kamar rendam air panas yang hanya untuk personal atau dua orang masih bisa dinikmati wisatawan.

"Darajat belum dibuka, kolam renang yang tidak boleh, tapi di Cipanas Garut tempat (kamar) berendamnya boleh," katanya.

Ia menyampaikan, objek wisata alam yang terbuka untuk umum di antaranya sepanjang pantai selatan Garut. Kemudian wisata danau seperti Bagendit di Kecamatan Banyuresmi dan Cangkuang di Kecamatan Leles.

Meski sudah dibuka untuk umum, kata dia, pengunjung maupun pengelola wajib mematuhi protokol kesehatan. Pengunjung diminta selalu menggunakan masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk ke tempat wisata.

"Sekarang sudah siap, kemarin (Minggu) kita simulasi seperti di Situ Bagendit, saat masuk diperiksa, jika terjadi insiden ada yang pingsan itu ada satgas," kata Budi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement