REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Jawa Timur akhirnya mengirimkan surat permohonan maaf kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin atas insiden gangguan berupa coretan di wajah Wapres saat menjadi pembicara dalam website seminar (webinar).
Surat permohonan maaf tersebut disampaikan kepada Wapres Ma'ruf melalui Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), dengan ditandatangani oleh Rektor UIN Maliki Malang Abd. Haris dan Tim Teknologi Informasi, Humas dan Staf Rektor UIN Maliki Malang, Senin (8/6).
"Dengan adanya gangguan tersebut, yang menjadikan ketidaknyamanan bagi bapak dan yang lain, maka kami mohon maaf atas keterbatasan kami," demikian tertulis dalam surat tersebut.
Panitia penyelenggara Webinar Nasional bertema "Ekonomi Syariah di Indonesia: Kebijakan Strategis Pemerintah menuju New Normal Life" tersebut mengaku telah mengirimkan laporan gangguan kepada Zoom.us. Namun, hingga Senin, laporan tersebut tidak mendapat tanggapan dari perusahaan telekomunikasi yang berkantor pusat di California, AS tersebut.
"Kami telah mengklarifikasi gangguan tersebut ke pihak penyedia aplikasi zoom meeting, namun sampai dengan surat ini kami kirimkan ke Bapak, belum ada jawaban yang kami terima; dan kami akan tetap menunggu jawaban pihak penyedia aplikasi tersebut," menurut keterangan dari UIN Malang.
Pada Kamis (4/6), tayangan video Wapres Ma'ruf yang sedang menjadi pembicara webinar mendapat gangguan berupa adanya coretan berwarna merah memenuhi wajah Ma'ruf Amin. Coretan itu disertai tulisan yang tidak sesuai dengan materi webinar, yakni muncul kalimat gak ada.
Asisten Deputi (Asdep) Komunikasi dan Informasi Publik (KIP) Setwapres Rusmin Nuryadin menjelaskan video tersebut dikirimkan kepada UIN Maliki Malang, karena Wapres Ma'ruf berhalangan hadir dalam acara Webinar Nasional itu. Video berisi pidato Ma'ruf Amin itu direkam dari kediaman dinas wapres di Jakarta, satu hari sebelum acara webinar atau Rabu (3/6).
Sebelumnya, Abd. Haris membantah bahwa gangguan tersebut terjadi akibat kesalahan dari tim teknis panitia penyelenggara webinar. Gangguan tersebut disaksikan oleh lebih dari 900 peserta webinar, termasuk Haris. Namun, setelah tayangan video Wapres tersebut, Haris selaku Rektor UIN Malang tidak langsung mengklarifikasi atas insiden gangguan itu.