Senin 08 Jun 2020 23:11 WIB

1.500 Masjid di Banyumas Sudah Digunakan Sholat Jamaah

Banyumas memiliki 7.000 masjid.

Rep: eko widiyatno/ Red: Ani Nursalikah
1.500 Masjid di Banyumas Sudah Digunakan Sholat Jamaah. Masjid Agung Nur Sulaiman di Banyumas, Jawa Tengah.
Foto: Dinporabudpar Banyumas
1.500 Masjid di Banyumas Sudah Digunakan Sholat Jamaah. Masjid Agung Nur Sulaiman di Banyumas, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Hingga saat ini, belum seluruh masjid di Kabupaten Banyumas digunakan melaksanakan sholat jamaah. Bupati Banyumas Achmad Husein menyebutkan, jumlah masjid yang sudah diizinkan melaksanakan sholat jamaah baru ada sebanyak 1.500 masjid. Ini berarti belum mencapai seperempat dari jumlah masjid yang ada di Banyumas.

"Memang belum banyak. Tapi secara bertahap, jumlah masjid yang bisa digunakan untuk shalat jemaah akan semakin banyak," ujarnya, Senin (8/6).

Baca Juga

Husein menyebutkan, jumlah masjid yang ada di Banyumas, keseluruhan ada sekitar 7.000 masjid. Dalam hal pemberian izin, dilakukan pembagian tugas. Untuk masjid yang ada di wilayah pedesaan, izin pembukaan masjid menjadi tanggung jawab camat sebagai pejabat pemerintah yang paling tahu kondisi di wilayahnya. "Kebanyakan masjid-masjid yang sudah digunakan untuk sholat jamaah berada di pedesaan," katanya.

Sedangkan untuk masjid yang di wilayah perkotaan yang banyak digunakan jamaah dari luar lingkungan masjid, izin diberikan langsung oleh bupati. Menurutnya, izin pembukaan masjid baik oleh dirinya maupun camat, harus memperhatikan berbagai hal. Selain memperhatikan kondisi wabah Covid-19 di lingkungan sekitar masjid, juga harus ada kesiapan takmir masjid dalam melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Dia menegaskan, seiring dengan makin meredanya wabah Covid, ke depan akan semakin banyak masjid yang bisa melaksanakan sholat berjamaah. "Kalau pertokoan dan pasar, memang sudah lama dibuka karena menyangkut ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat. Kalau tempat ibadah, kita memang harus mempersiapan lebih baik agar wabah tidak kembali merebak," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement