Selasa 09 Jun 2020 12:25 WIB

Kualitas Air di Pantai Eropa Terus Meningkat

Kualitas air di pantai Siprus dinyatakan 99,1 persen bersih.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pantai. Ilustrasi
Foto: AOL
Pantai. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas air di pantai-pantai Eropa terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Laporan yang diterbitkan oleh Badan lingkungan Eropa atau European Environment Agency (EEA) mengungkapkan  di antara 22.295 tempat mandi yang dipelajari tahun lalu, 84,6 persen memiliki kualitas air sangat baik.

Sejak 2013, jumlah tempat dalam kategori ini telah meningkat 2,2 poin menjadi 87,4 persen untuk air mandi pantai dan 2,6 poin menjadi 79,1 untuk air mandi darat. Para peneliti mempelajari air untuk bakteri yang mengindikasikan polusi disebabkan oleh limbah atau drainase air dari peternakan.

Baca Juga

Seperti yang dilansir dari ABC news, Selasa (9/6), kualitas air dapat diklasifikasi sebagai sangat baik, baik, cukup atau buruk, tergantung pada tingkat kontaminasi tinja yang terdeteksi. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit jika tertelan, termasuk masalah pencernaan dan diare.

Siprus menduduki puncak laporan, dengan 99,1 persen pantainya memiliki kualitas air yang sangat baik. Studi ini mencakup negara-negara anggota UE, serta Albania, Inggris dan Swiss. Yunani, populer di kalangan turis karena pantainya, berada di urutan keempat dengan 95,7 persen di belakang Austria dan Malta.

Kemudian diikuti oleh Kroasia, Jerman dan Portugal. Sementara itu Denmark, Italia dan Spanyol berada di posisi kedelapan dengan 88,4 persen. EAA mencatat secara umum, pantai -pantai di Mediterania cenderung memiliki air yang lebih bersih.

“Hasil Eropa menunjukkan kualitas yang lebih baik di Mediterania, sebagian dijelaskan oleh rendah atau tidak adanya hujan selama musim panas, lebih banyak matahari dan air yang lebih dalam di pantai,” kata pakar kualitas air EEA Peter Kristensen.

EEA mengatakan negara-negara dengan perairan yang tidak memenuhi syarat harus melarang mandi atau menyarakan untuk tidak melakukannya. Albania mencatat jumlah situs tertinggi dengan kualitas air yang buruk, yaitu 5,9 persen. Namun, jumlahnya telah berkurang setengahnya dalam empat tahun berkat pembangunan pabrik pengolahan air.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement