Selasa 09 Jun 2020 16:42 WIB

Ditutup, Pedagang Sesalkan Kurang Informasi Pemkot Bandung

Pedagang meminta Dinkes memberitahukan kepada pihak pasar atau PD Pasar.

Petugas berjaga saat penutupan pasar Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menutup sementara tiga pasar tradisional yakni pasar Leuwipanjang, Haurpancuh, dan Sadang Serang setelah ditemukan empat orang pedagang dari tiga pasar tersebut yang dinyatakan positif COVID-19.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas berjaga saat penutupan pasar Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menutup sementara tiga pasar tradisional yakni pasar Leuwipanjang, Haurpancuh, dan Sadang Serang setelah ditemukan empat orang pedagang dari tiga pasar tersebut yang dinyatakan positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Forum Pedagang Pasar Sadang Serang Kota Bandung menyesalkan atas kurangnya informasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung soal adanya pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 di pasar tersebut.

Perwakilan Forum Pasar Sadang Serang, Aris Hermansyah, baru mengetahui kabar soal adanya satu orang pasien yang positif melalui pemberitaan dari Wali Kota Bandung, Oded M Danial. Sebelum itu, menurutnya tidak ada petugas dari Dinas Kesehatan yang mengabarkan adanya kasus tersebut ke pihak pasar.

"Harusnya minimal ada dari Dinas Kesehatan memberitahukan kepada Dirut PD Pasar, dan disampaikan kepada kepala Pasar Sadang Serang untuk memberikan informasi atau imbauan hasil dari rapid test dan swab test," kata Aris di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung.

Jika pun ditutup selama 14 hari, ia mengatakan pada dasarnya pedagang pasar bakal menaati kebijakan tersebut. Karena hal tersebut diperlukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 selama masa inkubasi.

Dia pun mengatakan pedagang tidak meminta identitas orang yang dinyatakan positif itu. Namun, ia khawatir apabila yang dinyatakan positif itu bukan pedagang di kios pasar.

Karena, kata dia, di pasar tersebut banyak juga pedagang yang berdagang di luar kios-kios atau berdagang dengan lapak di luar kawasan pasar. Sehingga, ia mengatakan para pedagang membutuhkan keterbukaan informasi dari Pemkot Bandung tentang hal itu.

"Kalau benar murni pedagang yang punya kios, kami legowo. Tapi kalau hanya pegawai atau pedagang yang ngemper, kami juga tidak tahu," katanya.

Dikatakannya, para pedagang langsung syok dan kaget tiba-tiba dinyatakan pasar akan ditutup dan ada Covid-19. "Kami hanya diimbau untuk tutup saja, tapi tidak diberikan ketenangan," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menutup sementara tiga pasar di Kota Bandung setelah ada empat pedagang dari tiga pasar tersebut yang dinyatakan positif Covid-19. Wali Kota Bandung, Oded M Danial menyebutkan tiga pasar yang ditutup tersebut yakni Pasar Leuwi Panjang, Pasar Haurpancuh, dan Pasar Sadang Serang.

"Totalnya ada empat yang positif, di Pasar Haurpancuh satu orang, Pasar Leuwi Panjang dua orang, Pasar Sadang Serang satu orang," kata Oded di Balai Kota Bandung, Senin (8/6).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement